Lingkar.co – Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Semarang, Yoyok Sukawi-Joko Santoso (Yoyok-Joss) mengikuti debat perdana yang digelar oleh KPU di MG Setos pada Jumat (1/11/2024). Debat tersebut membahas tema Ekonomi, Infrastruktur, dan Ketahanan Kota Semarang.
Pada segmen kedua, setelah penyampaian visi-misi, Yoyok Sukawi menyampaikan isu tentang daya saing dengan program unggulannya dalam Hasta Karya.
“Untuk memperkuat daya saing, kami mengutamakan Hasta Karya, yang pertama yaitu pendidikan gratis untuk SD dan SMP/MTS swasta. Semua akan gratis, dan kami juga akan meningkatkan kualitas serta kesejahteraan guru demi mengembangkan sumber daya manusia,” ungkapnya dalam debat.
Dalam topik pasar dan ekonomi, Yoyok menyebutkan rencana inovatifnya untuk mendukung UMKM.
“Kami akan membangun marketplace khusus untuk UMKM di Semarang, mendatangkan investasi, memperkuat pertahanan ekonomi, serta memastikan Kota Semarang bebas dari pungli,” ujarnya.
“Karena Kota Semarang sudah menjadi kota toleran nomor lima di Indonesia, kami optimistis ini akan menarik minat investor,” paparnya lagi.
Sementara itu, calon Wali Kota Semarang nomor urut 1, Agustina Wilujeng Pramestuti, bersama pasangannya Iswar Aminuddin, menanggapi paparan Yoyok Sukawi dengan mempertanyakan tanggung jawab atas SMA/SMK dan sumber anggaran untuk program sekolah gratis.
“Menarik soal sekolah gratis, artinya dibutuhkan sekitar Rp 300 miliar. Bagaimana asas keadilan bisa dijamin? Saya juga tidak melihat ada program untuk SMA. Dari mana dana untuk sekolah gratis akan diperoleh? Itu baru untuk SPP, belum termasuk kesejahteraan dan lainnya,” tanya Agustin.

Pertanyaan tersebut segera ditanggapi oleh Yoyok Sukawi. Ia menegaskan bahwa tanggung jawab pendidikan kota hanya mencakup SD hingga SMP.
“Pemerintahan Yoyok Sukawi dan Joko Santoso akan memprioritaskan pendidikan sesuai amanat undang-undang. Kita perlu mengingat saat kepemimpinan Sukawi Sutarip, pendidikan sudah gratis. Dengan PAD Semarang sebesar Rp 5,8 triliun dan alokasi anggaran 20 persen sesuai amanat undang-undang untuk pendidikan sekitar Rp 1,2 triliun, kami optimistis ini bisa tercapai,” tegasnya.
Yoyok juga mengingatkan bahwa ia dan Agustina sama-sama pernah jadi anggota DPR RI di komisi yang sama. “Mohon maaf, Bu Agustin, urusan pendidikan SMA dan SMK adalah wewenang pemerintah provinsi. Pemkot Semarang bertanggung jawab atas pendidikan SD dan SMP,” ujarnya.
Sebagai informasi, pasangan calon Yoyok-Joss diusung oleh sembilan partai politik, yaitu Demokrat, Gerindra, PKB, PKS, PSI, Golkar, PAN, PPP, dan Nasdem.()