DEMAK, Lingkar.co – Masyarakat perwakilan dari beberapa kecamatan melakukan demo terkait Pemilihan Perangkat Desa (Perades) yang dilakukan dari Stadion Pancasila menuju Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Demak pada Senin, 18 Juli 2022 lalu.
Dalam aksi demo tersebut, massa menuntut agar dilakukan penundaan pemilihan atau pengangkatan perades. Mereka menilai, dengan adanya pemilihan perades dan dekatnya dengan hari pemilihan kepala desa dapat memicu kerusuhan dan kekacauan di masyarakat.
Menanggapi aksi demo itu, Ketua DPRD Kabupaten Demak, Sri Fahrudin Bisri Slamet turut angka bicara. Ia membenarkan adanya demo yang dilakukan oleh masyarakat beberapa waktu lalu.
“Ya, kemarin ada perwakilan dari beberapa kecamatan. Mereka menuntut untuk menunda pengisian perangkat desa (perades). Karena ini untuk menjaga kondusifitas adanya pilkades,” terangnya.
Ketua DPRD Demak Beri 2 Usulan terkait Penghapusan Tenaga Honorer
Demo yang dilakukan itu, menurutnya, berhubungan dengan adanya beberapa perades yang masih menjabat sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) dan juga beberapa perangkat desa yang dimutasi.
“Ini juga kaitan dengan adanya beberapa sekretaris desa yang ASN. Mereka ‘kan sedang dalam tahap pengajuan gugatan, jadi ditakutkan ini akan menjadi tambah rancu,” jelasnya.
Setelah melakukan audiensi dan musyawarah, lanjut dia, DPRD Kabupaten Demak akhirnya mengabulkan permintaan mereka dengan menerbitkan Surat Edaran (SE) terkait penundaan Pemilihan Perangkat Desa (Pilperades).
Ketua DPRD Demak Ajak Semua Pihak Kerja Sama Selesaikan Kasus Pembebasan Lahan Jalan Tol Semarang-Demak
“Kita sudah mengundang perwakilan eksekutif juga kemarin. Akhirnya semua menyepakati supaya Pilperadesnya ditunda,” tegasnya.
Slamet menambahkan, bahwa Pilperades tersebut ditunda dan akan dilaksanakan nanti pasca terlaksananya Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) demi menjaga kondusifnya pelaksanaan Pilkades serentak.
“Ditunda dulu, nanti dilanjutkan kalau sudah selesai (Pilkades). Karena ternyata memang ada beberapa Kepala Desa ini yang mencalonkan diri lagi. Sehingga dikhawatirkan akan memicu kekacauan,” pungkasnya. (Lingkar Network | Tammalia Amini – Lingkar.co)