GROBOGAN, Lingkar.co – Husni Mubarok (13) seorang santri di Pondok Pesantren Al Falah Yatpi, tenggelam di sungai Saluran irigasi Klambu Kiri bendung Klambu di Desa/Kecamatan Godong Kabupaten Grobogan.
Korban tenggelam karena di duga tidak mahir berenang saat sedang mandi di sungai tersebut bersama ke lima teman santri lainnya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Grobogan Endang Sulistyoningsih mengatakan, kejadian tersebut terjadi Selasa 20 April 2021. sekitar 14.30 WIB.
Baca juga:
Atikoh Ganjar Pimpin Upacara Peringatan Hari Kartini Ke-142
Menurut keteranganya, santri ponpes tersebut merupakan warga Desa Manggar wetan Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan.
“Kronologi korban mandi bersama sama dengan 5 anak santri sehabis mengaji, di sungai irigasi Klambu Kiri, Saat mandi korban tenggelam dan kedua temannya berusaha menolong korban. Karena arus deras dan korban belum pandai berenang sehingga tenggelam dan hanyut,” ujar Endang. Rabu (21/4).
Mengetahui kejadian tersebut, teman korban berusaha mencari di sekitar sungai namun tidak berhasil.
Baca juga:
Nekat Mudik Ke Karanganyar, Bakal Jalani Tes Swab Antigen
Kemudian 2 teman korban pulang ke Ponpes untuk melaporkan kepada pengasuh. Kemudian Pengasuh pondok didampingi satu orang saksi melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Godong.
Evakuasi Gabungan TNI/POLRI, BPBD dan Berbagai Pihak Lainnya
Selanjutnya Tim TRC BPBD tiba di lokasi melakukan koordinasi dengan pihak terkait dan tim relawan yg sudah bergabung untuk persiapan dan membuat rencana operasi pencarian.
Sementara Operasi SAR Gabungan TNI/Polri BPBD dan pihak lainnya, dengan membagi dua tim. Tim pertama melakukan penyisiran dari TKP sampai radius 2 kilometer.
Tim kedua melakukan koordinasi dengan pihak petugas BBWS Pemali Juana untuk melakukan penutupan pintu irigasi serta melakukan pemantauan di pintu air. Pukul 17.50 wib operasi berhenti sementara untuk berbuka puasa dan sholat maghrib.
Baca juga:
Sepekan Ramadan, Polisi dan Satpol PP Lakukan Razia Petasan di Sejumlah Wilayah
Selanjutya sekitar pukul 16.30 para petugas melakukan evaluasi dan menyusun rencana operasi lanjutan. Dengan kondisi air saluran yang sudah surut dengan kedalam sekitar 60 centimeter,
Maka operasi SAR terfokusan untuk melakukan penyisiran dengan manual. Tim dibagi 2 , tim pertama melakukan penyisiran dari TKP sampai radius 2 kilometer.
Tim dua menyisir secara estafet dengan dibagi menjadi tim kecil berjalan menyisir di tepi saluran ke hilir sampai pintu air Karanganyar.
Namun tim tersebut saat menyisir di tepi sungai sampai di Desa Menawan Merak, Kecamatan Dempet, Kabupaten Demak, korban ditemukan sedang mengapung di pinggir sungai.
“Pada pukul 20.00 WIB Tim dua berhasil menemukan korban di tepi sungai dalam kondisi meninggal dunia. Lokasi penemuan berjarak kurang lebih 4 kilometer dari TKP (tempat kejadian perkara),” pungkas Endang. (ori/luh)