PATI, Lingkar.co – Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Dinporapar) Kabupaten Pati, mengumpulkan para pelaku pariwisata untuk simulasi pembukaan tempat wisata.
Simulasi tersebut, berlangsung di Wisata Agro Jollong, Desa Sitiluhur, Kecamatan Gembong.
Plt Kadinporapar Pati, Edi Sulistyono, Minggu (12/9/2021), mengatakan, ada beberapa edukasi yang harus diberikan kepada pelaku wisata dalam pembukaan tempat swasta.
“Mulai dari penerapan prokes hingga pemantauan pengunjung tetap jaga jarak diberikan dalam simulasi yang ada,” ucapnya.
“Harus diingat, pandemi belum berakhir meski kita berharap segera berakhir. Karena itu kami kumpulkan rekan-rekan pengelola wisata untuk melakukan simulasi dulu,” lanjutnya.
Dia mengatakan, mulai pintu masuk hingga pengawasan dalam lokasi wisata harus dipersiapkan.
Baca Juga:
PON XX Papua, Jateng Siap Perbaiki Perolehan Medali
“Biasanya ada pengunjung yang waktu masuk pakai masker, tapi begitu sudah di dalam, masker dicopot. Kemudian bergerombol juga. Itu harus diingatkan oleh pengelola,” ujarnya.
Edy mengatakan, setelah simulasi, pihaknya akan melakukan uji coba pembukaan wisata pada tiga destinasi, yakni wisata Agro Jollong, Waduk Gunungrowo, dan Gua Pancur.
“Kalau uji coba kami nilai berjalan baik, baru dikembangkan ke destinasi lainnya,” tandas dia.
SIAP UJI COBA
Sementara itu, Manajer PT Perkebunan Nusantara IX, sekaligus pengelola wisata Agro Jollong, Iryanto, mengatakan, pihaknya siap melakukan uji coba.
“Karena kami minta pengunjung taat prokes, maka kami sendiri dulu juga harus memberi contoh. Kalau ada pengunjung tidak bawa masker kami persiapkan,” ucapnya.
“Kemudian ada imbauan lewat pengeras suara. Pengunjung juga terus kami pantau terkait prokes ini,” lanjutnya.
Iryanto mengatakan, pihanya telah menyiapkan petugas khusus guna melakukan pemantauan kerumunan. Nantinya, petugas itu akan senantiasa berkeliling area wisata.
Terkait jumlah pengunjung, dia mengatakan, tidak ada pengurangan. Iryanto memperkirakan, saat pembukaan nanti, Wisata Agro Jollong bisa menerima 500 pengunjung pada Senin-Jumat.
Kemudian, sekira seribu sampai dua ribu pengunjung pada akhir pekan.
“Jumlah segitu masih aman. Sebab luas area kami sampai 9 hektare. Lagipula pengunjung tidak masuk sekaligus. Bergantian antara pukul 07.00 sampai 17.00 WIB. Jadi tidak terjadi penumpukan,” tutur dia.
Iryanto menyebut, Wisata Agro Jollong masih belum bisa membuka wahana air, karena belum ada izin.
“Kami punya tiga wahana air, tidak akan kami buka sebelum dinas memperbolehkan,” pungkasnya.*
Penulis: Aziz Afifi | Koran Lngkarjateng