KUDUS, JAWA TENGAH, Lingkar.co– Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo mengecek sejumlah layanan kesehatan di Kabupaten Kudus belum lama ini. Pengecekan dilakukan karena peningkatan kasus Covid-19 di Kudus yang melonjak tajam.
Sejumlah rumah sakit dikunjungi Ganjar antara lain RSUD Loekmono Hadi Kudus, rumah sakit darurat yang ada di Asrama Mahasiswa Akbid Kudus, Rumah Sakit Mardi Rahayu dan di Desa Pedawangan Kecamatan Bae Kudus.
Saat melakukan pengecekan, Ganjar menemukan pelanggaran Standar Operasional Prosedur (SOP) dalam penanganan Covid-19 di RSUD Loekmono Hadi, Kudus. Saat meninjau ruang isolasi di rumah sakit tersebut, ia melihat sejumlah pasien Covid-19 ditunggu oleh keluarganya.
Baca Juga:
Dirut RS Mardi Rahayu: 80 Persen Pasien Covid-19 Sembuh karena Pikiran Positif
Padahal, keluarga pasien itu tidak positif Covid-19. Mereka juga tidak memakai APD lengkap saat berada satu gedung dengan pasien Covid-19 itu. Saat Ganjar datang, para keluarga pasien yang sedang menunggu itu juga tidak mengedepankan protokol kesehatan. Mereka duduk-duduk bersama keluarga pasien lain dan bahkan pasien Covid-19.
“Kalau orang tidak positif, kenapa harus ada di ruang isolasi ini. Apalagi mereka bersama satu ruangan di situ. Ini kan bahaya, siapa yang menjamin mereka tidak ketularan. Kalau seperti ini kan jumlahnya justru akan semakin banyak,” kata Ganjar.
Di Rumah Sakit Darurat, Beberapa Pasien Ditunggu Keluarga
Ganjar juga menemukan kejadian yang sama saat melihat rumah sakit darurat di asrama mahasiswa Akbid Kudus. Di tempat itu, ada beberapa pasien yang ditunggu oleh keluarganya.
“Saya minta SOP diperketat agar ini tidak menular. Tadi bahaya itu, maka saya minta dievaluasi langsung hari ini juga. Agar tidak menambah potensi penularan pada yang lain,” tegas Ganjar.
Baca Juga:
Tren Kasus Positif Covid-19 di Kudus Mulai Turun, Kesembuhan Meningkat
Dari pantauannya itu, Ganjar mengatakan bahwa pelayanan rumah sakit di Kudus untuk kasus Covid-19 memang sudah tinggi. Di RSUD Loekmono Hadi pelayanannya sudah penuh.
“Tapi Pak Dirut dan pak Bupati sudah menyiapkan tambahannya di sini (asrama mahasiswa), sehingga mereka yang perlu dirawat masih bisa. Kalau rumah sakitnya sudah penuh. Sehingga kita menyiapkan cadangannya di Kota Semarang. Sudah kita siapkan, bahkan sudah ada pasien dari sini dikirim ke Semarang,” ujarnya.(dit/one)
Sumber Koran Lingkar Jateng
Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps