PATI, Lingkar.co– Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengungkapkan PPKM jilid 2 yang memasuki pekan ketiga tidak efektif bahkan gagal. Hal ini karena masih adanya peningkatan kasus Covid-19 di sejumlah daerah di Jawa Tengah.
Gubernur Ganjar Pranowo mengungkapkan hal tersebut saat rapat koordinasi bersaam Bupati Pati bersama Wakil Bupati, Sekretaris Daerah belum lama ini. Acara melalui video conference ini membahas mengenai pencapaian penanganan Covid-19 di Jawa Tengah.
Lebih lanjut Ganjar mengatakan, untuk menekan kasus penyebaran tersebut, pihaknya mengusulkan suatu langkah konkrit. Salah satunya melaluipemberlakuan Jawa Tengah di rumah.
Yaitu dengan mewajibkan masyarakat di rumah selama dua hari yakni hari Sabtu-Minggu. Nantinya pemberlakuan ini akan dipantau langsung oleh kepala daerah.
“Nanti bahas bersama-sama, integrasi di wilayah-wilayah, judulnya Jawa Tengah Di Rumah. Nanti bagaimana itu, apakah satu hari atau dua hari, kita tunggu para kepala daerah dan forkopimda di wilayah-wilayah,” ujar Ganjar.
Meski PPKM dinilai gagal, saat ditemui usai rapat tersebut, Bupati Pati Haryanto, menyatakan bahwa hasil evaluasi PPKM di Kabupaten Pati justru menunjukkan adanya penurunan kasus Covid-19.
Hal ini terlihat dari angka kematian, terkonfirmasi, suspek, dan lainnya yang cenderung mengalami penurunan. Selain itu, Kabupaten Pati yang sebelumnya zona merah kini beralih menjadi zona oranye.
Terkait pelaksanaan Jawa Tengah Di Rumah, beliau masih menunggu regulasi dari provinsi untuk bisa memproses kebijakan tersebut di Kabupaten Pati.
“Kita masih menunggu regulasi, setelah ada regulasi, akan kita rapatkan lagi. Paling tidak harus ada dukungan semua pihak,” jelas Bupati menanggapi imbauan dari Gubernur Jateng.(dha/lut)
Sumber: Koran Lingkar Jateng
Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Bapak gubernur yg terhormat.
Mohon maaf sbpmnya, kita diminta untuk libur 2 hari. Tp apa ada bantuan untuk kami yg suruh dirmh saja. Sy pribadi seorang diri yg biayai 2 anak yg 1 kuliah yg 1 dipondok.
Dan ada tanggungan di bank.
Enteng cuma 2 hari tp apa 2 hari itu bs menjamin semuanya bs pulih sprt semula.
Hidup Sy hanya dagang 2 hr ditutup apa pihak sekolah dan bank juga mau tau tentang pendapatan.