Lingkar.co – Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) DPRD Jawa Tengah menyambut baik dan siap mengawal Program Prioritas Pesantren Obah yang menjadi salah satu fokus utama dalam pembangunan pendidikan berbasis keagamaan di Jawa Tengah.
Ketua Fraksi PPP DPRD Jawa Tengah, Muhammad Naryoko, menegaskan bahwa program ini sejalan dengan komitmen partainya dalam memperjuangkan kesejahteraan pesantren dan santri di Jawa Tengah.
Dalam agenda Rapat Paripurna DPRD Jawa Tengah pada Jum’at ,(21/2/2025), Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi, dalam pidato pertamanya, menegaskan bahwa pemerintahannya memiliki 11 program prioritas salah satunya Program Pesantren Obah.
Salah satu fokus utama yang ditekankan adalah pengalokasian beasiswa santri serta peningkatan dana operasional bagi pesantren guna mendukung keberlanjutan pendidikan berbasis keislaman di daerah.
“Bagaimana para santri kita nanti bisa dapat beasiswa keluar negeri serta tambahan dana operasional pesantren dapat terealisasi dengan baik demi mendukung keberlanjutan pendidikan di lingkungan pesantren,” ujar Ahmad Luthfi.
Menanggapi hal ini, Muhammad Naryoko menyatakan Fraksi PPP siap menjadi garda terdepan dalam mengawal kebijakan tersebut agar benar-benar dapat dirasakan manfaatnya oleh pesantren di seluruh Jawa Tengah.
“Kami mengapresiasi komitmen Gubernur Ahmad Luthfi dalam memprioritaskan program ini. Fraksi PPP akan memastikan agar implementasi Program Pesantren Obah berjalan dengan baik, termasuk realisasi beasiswa santri dan peningkatan anggaran operasional bagi pesantren. Kami akan terus mengawalnya agar program ini benar-benar memberikan manfaat bagi umat,” tegas Naryoko.
Program Pesantren Obah diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan pesantren, memperbaiki fasilitas, serta memberikan dukungan lebih besar bagi para santri dan pengelola pesantren.
Dengan adanya sinergi antara pemerintah daerah dan DPRD, program ini diharapkan menjadi tonggak penting dalam pembangunan pendidikan berbasis pesantren yang lebih maju dan berdaya saing.
Penulis: Waliyudin
Editor: Muhammad Nurseha
