JEPARA, Lingkar.co– Pengamatan bulan sabit atau rukyah salah satunya telah berlangsung pada Selasa sore tanggal 29 Ramadan 1442 Hijriyah di Pantai Semat, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Hal itu dalam rangka penentuan awal syawal yang juga bertepatan Hari Raya Idul Fitri setiap 1 Syawal penanggalan Hijriyah.
Hadi dari Fakultas Syariat dan Hukum Unisnu Jepara menjelaskan, karena cuaca mendung, hilal tidak mungkin atau muhal terlihat (istihatur ru’yah) dan hilal belum ada (adamul hilal).
Baca Juga:
Kemenag RI Gelar Sidang Isbat Penentuan Awal Syawal 1442 H Sore Ini
“Itu karena karena ketinggian bulan sabit masih di bawah ufuk (-3,6 s.d. -4,8 derajat) semisal dari Pantai Semat ketinggiannya -3,7 derajat. Kemudian, Ijtima’ (konjungsi matahari dan Bulan) baru akan terjadi pada Rabu dini hari pukul 2:01 WIB,” katanya.
Lanjutnya, apabila pada Selasa sore ada orang yang bersaksi bahwa telah melihat hilal maka kesaksiannya ditolak. Dengan adanya data perhitungan ini, maka lebaran 1 Syawal tidak mungkin jatuh pada hari Rabu Pon (12/05). Melainkan jatuh pada Kamis Wage (13/05).
“Jadi nanti puasa Ramadan genap 30 hari. Selain itu, Lebaran pada tahun ini semua bareng pada Kamis,” ujarnya.
Baca Juga:
Jelang Mudik Lebaran, Pemkab Jepara Siapkan 6.000 Tes Swab Antigen
Terkait Kendalanya, pihaknya menjelaskan karena kondisi cuaca mendung. Sehingga, keberadaan hilal tertutup oleh awan. Dalam acara tersebut, turut hadir Asisten setda 1 Jepara mewakili Bupati Jepara, Kepala kantor Kementerian Agama Jepara, dan mahasasiswa serta dosen Unisnu Jepara.(dik/lut)