JAKARTA, Lingkar.co – Kepala LKPP RI, Hendrar Prihadi mendukung keterlibatan swasta dalam pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Hendi katakan, target menyelesaikan tahap awal pembangunan IKN Nusantara pada tanggal 17 Agustus 2024, maka perlu adanya dukungan dari semua pihak, termasuk swasta.
Hendi, sapaan akrabnya, menekankan agar masyarakat menjadikan IKN Nusantara sebagai kebanggaan bersama. Apalagi menurutnya pemindahan ibu kota negara dapat memiliki manfaat yang sangat besar bagi Indonesia.
“Satu, dari sisi ekonomi, pemerataannya akan berjalan, yang dulu hanya terkonsentrasi di pulau Jawa khususnya Jakarta, nanti pasti akan terbagi,” ungkapnya.
“Kedua, terkait kualitas hidup masyarakat pasti akan bisa lebih baik lagi, karena saat ini sekitar 56% populasi Indonesia ada di pulau Jawa, jadi sudah sangat tidak berimbang,” jelasnya.
Mantan Wali Kota Semarang dua periode tersebut juga memprediksi IKN akan menjadi solusi untuk pemerataan penduduk, meningkatkan kualitas hidup rakyat Indonesia.
“Sehingga kehadiran IKN Nusantara ini akan mampu mendistribusikan sebagian populasi untuk kemajuan Indonesia,” urainya.
LKPP RI sendiri menurut Hendi berupaya keras untuk melakukan upaya-upaya percepatan, terkhusus terkait pembiayaan pembangunan yang ia yakini akan sangat berat jika hanya bersumber dari anggaran pemerintah.
“Kalau hanya mengandalkan APBN pasti akan pusing tujuh keliling. Sehingga dalam struktur pembiayaan diharapkan ada peran swasta. Dimana kemudian ditetapkan skema pembiayaan KPBU, atau kerjasama pemerintah dengan badan usaha,” paparnya.
Untuk itu Hendi bersama LKPP RI kemudian menerbitkan Peraturan Lembaga Nomor 1 Tahun 2023 tentang tata cara pengadaan badan usaha melalui kerja sama pemerintah dengan badan usaha di Ibu Kota Nusantara.
“Dalam peraturan LKPP ini terdapat beberapa inovasi baru yang digagas untuk dapat terwujud proses pengadaan yang lebih cepat, mudah, dan sederhana. Serta kami juga kedepankan pemakaian produk dalam negeri dan keterlibatan pelaku usaha mikro, kecil, dan koperasi,” terangnya.
Sementara itu, Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital Otorita IKN, Mohammed Ali Berawi mengungkapkan, jika ada skema KPBU, maka akan membuka kesempatan swasta untuk dapat berkontribusi dalam pembangunan IKN.
“Setelah Bapak Presiden Jokowi melakukan market sounding, ketertarikan investor meningkat hingga 44 kali lipat. Sehingga dari lahan yang ditawarkan sejumlah 38 hektare (ha) di kawasan inti pemerintahan pusat (KIPP), menjadi 1.693 hektar,” jelasnya. (*)
Penulis: Oman Abdurrohman
Editor: Ahmad Rifqi Hidayat
Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps