Izin Merantau ke Kalimantan, Warga Grobogan Ditemukan Tewas di Rumahnya

Polisi melakukan olah TKP di rumah korban. Foto: Dokumentasi.
Polisi melakukan olah TKP di rumah korban. Foto: Dokumentasi.

Lingkar.co – Warga Desa Sambung, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan digegerkan dengan penemuan mayat seorang laki-laki di kamar rumah miliknya pada Sabtu (2/3/2024).

Diketahui, korban bernama Toto Wasis Supriyadi (44). Korban berstatus duda dan tinggal sendirian di rumahnya. Sementara anak korban tinggal bersama neneknya yang masih satu desa.

Kapolsek Godong AKP Bambang Jumena mengungkapkan sebelumnya korban diketahui sudah meminta izin pergi merantau ke Kalimantan. Namun, ternyata korban ditemukan membusuk di atas kasur di dalam rumahnya.

“Korban terakhir kali komunikasi dengan keluarganya yaitu pada tanggal 6 Januari 2024. Korban berpamitan akan pergi bekerja ke Kalimantan,” ungkap AKP Bambang Jumena.

Korban, katanya, pertama kali ditemukan oleh sejumlah pekerja bangunan yang kebetulan sedang mengerjakan pembangunan di depan rumah korban.

Ia menjelaskan awalnya sejumlah pekerja bangunan mencium bau busuk dari rumah korban. Karena merasa terganggu, kemudian mereka mengecek rumah milik korban.

“Sampai di belakang rumah korban, tercium bau busuk yang kuat diduga berasal dari dalam rumah milik korban,” ujarnya.

“Saat dicek, di dalam kamar rumah korban terlihat mayat korban di atas kasur dalam keadaan membusuk dengan bau menyengat,” imbuhnya.

Kejadian tersebut langsung diberitahukan kepada keluarga korban dan diteruskan kepada perangkat desa setempat dan Polsek Godong. Keluarga yang sampai di lokasi menyatakan bahwa mayat tersebut merupakan anaknya.

“Berdasarkan pemeriksaan tim medis dan Inafis Polres Grobogan, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan atau penganiayaan ditubuh korban,” katanya.

Kapolsek memperkirakan korban sudah meninggal dunia kurang lebih satu setengah bulan. Sementara itu, rumah milik korban dengan kondisi terkunci dari dalam.

Menurut Kapolsek Godong, diduga korban meninggal dunia karena sakit. Hal itu diperkuat dengan keterangan keluarga korban, bahwa sebelum meninggal korban mempunyai riwayat sakit diabetes dan asam lambung.

“Atas kejadian tersebut, keluarga korban telah menerimakan dan menolak untuk dilakukan otopsi,” pungkasnya. (*)

Penulis: Miftahus Salam