Jalan Tergenang Air selama Tiga Bulan, Warga Inginkan Perbaikan

PARAH: Tulisan 'awas jalan licin' di area jalanan yang tergenang air selama 3 bulan di Dukuh Bransong, Desa Banjarsari, Kecamatan Sayung, Demak. (ADITIA ARDIAN/KORAN LINGKAR JATENG)
PARAH: Tulisan 'awas jalan licin' di area jalanan yang tergenang air selama 3 bulan di Dukuh Bransong, Desa Banjarsari, Kecamatan Sayung, Demak. (ADITIA ARDIAN/KORAN LINGKAR JATENG)

DEMAK, Lingkar.co – Warga Dukuh Bransong RT1/RWIII, Desa Banjarsari, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak harus menelan pil pahit. Lantaran banjir yang menggenangi jalan dukuh tersebut tak kunjung surut selama tiga bulan terakhir.

Akibatnya, akses keluar masuk warga ke Dukuh Bransong, maupun yang hendak bepergian ke jalan raya mengalami gangguan. Bahkan tidak sedikit yang mengalami mogok karena ketinggian air yang mencapai betis orang dewasa.

Salah satu warga, Suedi mengatakan, banjir disebabkan karena jalan kurang tinggi serta tidak adanya saluran pembuangan air.

Hijau-Minimalist-Ucapan-Selamat-Sukses-Kiriman-Instagram-3

“Di sini banjir tiap tahun, karena jalannya kurang tinggi sama saluran ke pembuangan itu tidak ada,” jelas Suedi saat ditemui di rumahnya kemarin.

Hujan dengan intensitas tinggi sejak Desember lalu hingga kini menjadi momok bagi warga Dukuh Bransong. Jalan yang tak kunjung diperbaiki juga menjadi masalah yang ingin segera diselesaikan.

“Pembangunan jalan dukuh sejak 2007, sampai saat ini belum ada pembangunan lagi. Ya inginnya paling tidak jalannya ini tinggi dulu,” lanjut Suedi.

Png-20230831-120408-0000

Selain itu, di tengah genangan air yang menutupi jalanan dukuh tersebut, terdapat sebuah tulisan “awas jalan licin” yang dipasang di area banjir. Menurut Suedi, hal itu karena jalanan yang digenangi air itu berlumut hingga licin apabila dilewati.

Suedi juga memperkirakan, jalan dukuh yang terdampak banjir sepanjang 600 meter. Dia juga mengaku hal itu sangat mengganggu aktivitas warga, seperti orang berangkat kerja terganggu bahkan motornya mogok.

“Sekolah juga kan di sini, sehari masuk sehari tidak, jadi mengganggu buat anak-anak juga,” katanya.

Dia berharap, ada tindakan dari pemerintah yang berwenang untuk menanggulangi banjir tersebut, serta adanya pembangunan saluran pembuangan agar air masuk bisa keluar. (dit/one)

Sumber: Koran Lingkar Jateng

Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *