BLORA, Lingkar.co– Jembatan Terusan Bojonegoro-Blora dibangun dengan anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) dua kabupaten, Bojonegoro dan Blora tahun anggaran 2020. Dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro menggelontorkan anggaran Rp 97,632 miliar dan Pemkab Blora hanya Rp 8,251 miliar.
Jembatan TBB menghubungkan antara Desa Luwihaji, Kecamatan Ngraho, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur dan Desa Medalem, Kecamatan Kradenan Kabupaten Blora, Jawa Tengah.
Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah mengatakan, ground breaking jembatan tersebut dilakukan pada 1 Juli 2020 dan diselesaikan 29 Desember 2020. Jembatan TBB dibangun dengan panjang 220 meter dengan lebar sembilan meter oleh kontraktor pelaksana PT Dwi Ponggo Seto dari Yogyakarta.
Menurut Bupati Bojonegoro, pembangunan jembatan Terusan Bojonegoro – Blora ini menunjukkan kontribusi yang besar atas perhatian pemerintah di bidang infrastrukur. Adanya jembatan ini diharapkan meningkatkan sarana kerja sehingga capaian pembangunan dapat diwujudkan sebagaimana diketahui.
“Bahwa ketersediaan sarana fisik merupakan faktor penunjang pengembangan suatu wilayah. Karena itu, kami optimis terhadap jembatan ini yang dilaksanakan selama enam bulan,” ucapnya.
Bupati Blora Djoko Nugroho mengucap syukur bahwa jembatan yang dibangun bersama untuk mewujudkan harapan warga Blora-Bojonegoro di wilayah selatan dan barat telah selesai dilaksanakan.
“Sukur alhamdulillah, pembangunan jembatan telah selesai dilaksanakan, semoga berkah dan bermanfaat untuk semuanya,” ujarnya.
Jembatan Terusan Bojonegoro-Blora (TBB) yang menghubungkan Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur dan Kabupaten Blora, Jawa Tengah diresmikan, Minggu (3/1/2020). (hms/lut)
Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps