Lingkar.co – Kementerian Agama (Kemenag) dan Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tengah menyelenggarakan sertifikasi da’i polisi di Aula Mapolda Jateng, Rabu (3/12/2025)
Da’i Polisi merupakan anggota polisi yang telah dibekali ilmu retorika dan metodologi dakwah secara khusus untuk melakukan kegiatan dakwah di tengah masyarakat.
Jadi, tidak semua anggota polisi terlibat dalam misi dakwah, hanya bhabinkamtibmas saja yang dilatih dan dibekali ilmu dakwah yang bersertifikat.
Kebijakan ini tidak semata-mata membekali polisi pada aspek nilai religi terhadap saja, namun lebih serius daripada itu, yakni menegaskan peran penting seorang anggota polisi yang memiliki kapabilitas pendakwah dan mampu menyatukan semua unsur kelas sosial di masyarakat desa dan kelurahan binaannya.
Kebijakan yang diinisiasi oleh Direktur Pembinaan Masyarakat Polda Jawa Tengah, Siti Rondhijah, S.Si., M.Kes, ini menggandeng Ketua Tim Penyuluh Agama Islam Kantor Wilayah Kemenag Jawa Tengah, Ahmad Syalabi, M.Ag. untuk membekali kompetensi dakwah di kalangan polisi. Kerjasama dua institusi pemerintah tersebut dituangkan dalam program Sertifikasi Da’i Polisi.
Siti Rondhijah menyatakan bahwa peran seorang Da’i boleh dilakukan siapa saja. Asalkan pesan-pesan dakwah yang disampaikan memberikan dampak positif untuk masyarakat.
“Karena memang istilah Da’i itukan memiliki arti orang yang mengajak, (mengajak melakukan kebaikan maupun mengajak mencegah kemungkaran), maka Bhabinkamtibmas pun juga harus punya skill khusus bidang dakwah dibuktikan dengan Sertifikat Da’i”. ungkapnya dalam Pembukaan Pembekalan dan Pelatihan Fungsi Binmas dan Bhabinkamtibmas sebagai Da’i dan Khotib di rumah ibadah (2/12/2025).
Ahmad Syalabi, selaku mentor utama dalam sertifikasi dai polisi tersebut, mengungkapkan bahwa kemampuan membaca ayat suci Alquran dan Hadits menjadi indikator utama bagi anggota polisi untuk dinyatakan lulus dan memperoleh sertifikat dai.
“Membaca Alquran dengan baik, benar dan fasih adalah kewajiban bagi setiap muslim, termasuk para dai polisi ini juga harus menguasai kemampuan tersebut,” katanya.
Tidak hanya itu, jika nantinya ada anggota bhabinkamtibmas yang belum lulus sertifikasi dai ini, bisa latihan bersama dengan Penyuluh Agama Islam di KUA masing-masing. Hal ini sekaligus menjalin kerjasama lintas sektoral di bidang pengamalan nilai-nilai agama.
“Jangan khawatir bapak-bapak, jika nanti ada peserta yang belum lulus (sertifikasi dai) saya perintahkan penyuluh saya (Penyuluh Agama Islam) di KUA untuk membantu membimbing jenengan belajar tentang materi yang belum tuntas (lulus)”. Tambahnya.
Kegiatan yang berlangsung di Aula lantai 2, Mapolda Jawa Tengah tersebut diharapkan bhabinkamtibmas bisa turut ambil peran menjadi khotib sholat jum’at, penceramah agama di instansi, maupun mediator konflik sosial berdimensi agama yang profesional. Hadirnya dai polisi di tengah masyarakat menunjukkan komitmen yang kuat instansi kepolisian dalam menciptakan nuansa damai dan sejahtera di kehidupan masyarakat. (*)








