Lingkar.co – Kemarau panjang mengakibatkan kekeringan di kabupaten Kendal meluas. Terbukti, hingga saat ini menjadi 9 (sembilan) desa, 23 (dua puluh tiga) dusun yang ada di 6 (enam) kecamatan yang dilanda kekeringan.
Dengan rincian di Kecamatan Patean ada 3 desa, dan Kecamatan Sukorejo ada 2 desa. Sedangkan di Kecamatan Pageruyung, Ringinarum, Kaliwungu, dan Plantungan masing-masing ada 1 desa.
Rata rata sumur mengering, sedangkan yang menggunakan pamsimas debit air sangat kecil.
Setiap hari BPBD selalu mengirim air bersih ke pemukiman warga, apalagi beberapa waktu lalu sempat terhenti karena ikut melakukan pemadaman di TPA Darupono, sehingga warga banyak yang meminta kiriman air bersih.
Kepala BPBD Kabupaten Kendal Ali Sutaryo mengatakan. Setiap hari BPBD selalu mengirim air di wilayah atas yang mengalami kekeringan.
Bahkan, dari PDAM dan PMI juga membantu mengirim air bersih, sehingga bisa meringankan anggaran di BPBD.
Menurutnya, membeli air di PDAM cukup murah, yakni 1 (satu) tangki ukuran 5000 liter hanya Rp60.000. Namun operasional yang mahal karena jauh lokasinya.
“Semakin hari selalu bertambah yang minta untuk dikirim air bersih. Namun karena keterbatasan armada dan waktu, maka kami jadwalkan. Setiap hari selalu mengirim air bersih, terutama di wilayah atas,” kata Ali saat ditemui di kantornya, Rabu (10/4/2023)
Ia menyebut, hingga saat ini BPBD Kabupaten Kendal sudah mengirim 300 tangki air atau setara dengan 1.200.000 liter air.
Ali mengimbau pada masyarakat untuk lebih hemat air bagi yang masih kecukupan air agar lebih hemat pemakaian. Sedangkan yang mengalami kekeringan air bersih, utamakan untuk masak dan minum.
Ia juga berpesan, jika ada dusun atau desa yang mengalami kekurangan air bersih, bisa menghubungi BPBD Kabupaten Kendal. (*)
Penulis: Wahyudi
Editor: Ahmad Rifqi Hidayat