Lingkar.co – Ketersediaan blanko e-KTP di Kota Semarang dikabarkan menipis sejak ahir tahun 2024. Hal tersebut di sampaikan Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil), Yudi Hardianto.
Yudi menyebut, keterbatasan ketersediaan tersebut singga hanya permintaan percetakan e-KTP yang mendesak, yang menjadi prioritas.
“Bukan habis, tapi menipis. Minggu ini ada petugas kami yang akan mengambil ke Dirjen Disdukcapil Kemendagri. Mudah-mudahan bisa ambil yang cukup signifikan,” ungkap Yudi Hardianto di Balaikota Semarang, Senin (20/1/2025).
Lanjutnya, pihaknya menyiasati untuk memperketat permohonan pembuatan e-KTP tersebut. Dimana, permohonan masyarakat tidak bisa secara langsung di realisasikan.
Adapun hal yang mendesak tersebut, Yudi menjelaskan, hal yang berkaitan dengan urusan administrasi di pusat kesehatan.
“Misal permohonan cetak untuk ganti foto yang semula tidak berhijab, sekarang berhijab itu kami tunda dulu. Dengan jumlah blangko yang terbatas ini kami tidak mau mencetak atau mengeluarkan e-KTP yang tidak terlalu mendesak,” bebernya.
Sebelumnya, Yudi menyebut, pada kondisi normal, Disdukcapil Kota Semarang bisa mencetak e-KTP hingga 500 dalam sehari. Namun, ketersediaan blangko saat ini hanya berjumlah 2.000.
“Kalau kami lepas semua, mungkin empat hari sudah habis. Makanya kami tahan, misal ada masyarakat yang membutuhkan identitas di rumah sakit atau berurusan dengan perbankan. Kita masih bisa menyediakan e-KTP,” katany.
Lebih lanjut, meskipun permintaan pergantian e-KTP karena adanya dampak dari pemerkaran RT dan RW di sejumlah kelurahan yang mencapai ribuan orang, pihaknya melakun menahanan permintaan.
“Tapi untuk percetakan e-KTP warga yang berusia 17 tahun atau pemula kita prioritaskan. Karena itu identitas pertama mereka. Kelangkaan stok blangko biasanya tidak sampai satu bulan. Dalam waktu dekat ini kondisinya sudah normal lagi,” imbuhnya.
Penulis : AHP