BOYOLALI, Lingkar.co – Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo mengunjungi tempat isolasi terpusat di Asrama Haji Donohudan, Boyolali, Selasa (19/1).
Ganjar mengharapkan, setelah sembuh, mereka bisa menjadi juru kampanye untuk edukasi ke masyarakat dan dapat menjadi pendonor dalam progam plasma konvalesen.
“Saya minta jadi jurkam, kampanye ngobrol dengan yang lain bagaimana menjaga kesehatan, menjauhi kerumunan, tidak perlu keluar rumah kalau tidak penting, dan lainnya. Kalau mereka yang mengatakan, kan mereka sudah pernah mengalami situasi yang tidak enak ini. Jadi masyarakat akan lebih percaya,” ucapnya.
Lanjutnya, jika mereka sudah dinyatakan negatif dan selama 14 hari setelahnya tidak ada gangguan, maka mereka diminta mendonorkan plasmanya.
“Agar program plasma konvalesen yang sekarang dikembangkan di Kariadi dan Moewardi bisa tersuplai. Mudah-mudahan ini risetnya makin sempurna, sehingga nanti bisa dioptimalkan untuk membantu sesama,” tegasnya.
Mereka yang sedang duduk santai sambil berjemur langsung berdiri dan melambaikan tangan sambil memanggil nama orang nomor satu di Jawa Tengah itu.
Meski tak bisa berdekatan dan hanya memandang dari jauh, namun pertemuan Ganjar dengan pasien Covid-19 di tempat itu tetap berlangsung gayeng.
Menggunakan APD lengkap dan dibantu mic, Ganjar menyapa warganya yang sedang berjuang untuk sembuh itu.
“Gimana kabarnya bapak ibu? Sehat semua to. Sudah senam belum ini? Sudah makan juga. Jangan lama-lama di sini, cepet sembuh agar bisa segera pulang,” sapa Ganjar.
Obrolan-obrolan singkat dilakukan Ganjar dengan para pasien itu. Terkadang, obrolan ringan itu berakhir dengan guyonan yang membuat Ganjar dan para pasien terpingkal-pingkal.
“Kalau sudah pulang, jangan lupa kampanye 3M ya, ada yang tahu tidak. Ayo M yang pertama apa,” tanya Ganjar.
“Madhang (makan) pak,” celetuk salah satu pasien dan langsung membuat suasana ger-geran.
Dalam kesempatan itu, Ganjar juga menegaskan, penanganan Covid-19 di Jawa Tengah sampai saat ini masih terkendali. Ketersediaan tempat tidur baik ICU dan isolasi masih aman.
“Di Donohudan saja, dari kapasitas 846 bed, saat ini hanya terisi 88 pasien. Dan sejak dioperasikan, terbanyak yang dirawat di sini hanya 300-an (orang). Jadi masih banyak sekali kapasitasnya. Artinya masyarakat tidak perlu cemas,” ucapnya.
Ganjar juga telah mendorong, adanya penambahan kapasitas ICU dan tempat isolasi di seluruh rumah sakit di Jateng. Ia meminta setiap kabupaten/ kota menyediakan minimal 15 tempat tidur ICU pasien Covid-19.
“Terus kami minta ditingkatkan. Progresnya sudah baik, dalam minggu ini untuk ICU sudah naik 23 persen, belum isolasi yang juga meningkat. Maka kami minta seluruh daerah terus meningkatkan kapasitas. Kalau ada kesulitan, langsung lapor kami agar segera dicarikan solusi,” pungkasnya. (hms/aji)
Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps