KUDUS, JAWA TENGAH, Lingkar.co – Akibat lonjakan kasus Covid-19 di Kabupaten Kudus dalam satu bulan ini, sebabkan omzet pedagang pasar tradisional di 25 pasar Kudus merosot hingga 90 persen.
Ketua Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Kabupaten Kudus, Sulistiyanto, dalam pernyataannya membenarkan dampak dari lonjakan kasus Covid-19 tersebut.
Sulistiyanto menjelaskan, para pedagang pasar tradisional mengeluhkan sepi pembeli. Bahkan ada di antara mereka yang tidak mendapatkan uang dalam berjualan sehari.
Baca juga:
BPBD Kewalahan, Bentuk Tim Pemakaman Jenazah Covid-19 Tingkat Desa
Hal itu menurut Sulis, tidak lain karena banyak masyarakat yang tidak berani untuk berbelanja akibat lonjakan kasus Covid-19.
“Pasar sepi, omzet pedagang merosot sampai 90 persen, karena tidak dapat uang setiap harinya. Ya gimana, orang di sosial media orang-orang pada ditakut-takuti soal Covid-19,” ujarnya.
Lanjutnya, “Akibatnya seperti di Pasar Kliwon yang pembelinya banyak dari luar kota itu tidak ada yang berani datang,” jelas Sulistyanto, Senin (28/6).
Baca juga:
Dorong Percepetan Vaksinasi, Polres Sragen Salurkan 1.340 Dosis Vaksin
Sulistiyanto yang juga ketua Himpunan Pedagang Pasar Kliwon (HPPK) itu mengungkapkan, hal itu memang memiliki efek domino yaitu membuat pasar induk (Kliwon) sepi.
Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps