Lingkar.co – Elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, mengungguli bakal capres PDIP, Ganjar Pranowo, dan bakal capres Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Baswedan.
Keunggulan Prabowo, berdasarkan hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI), yang dirilis pada Rabu (3/5/2023).
Direktur LSI, Djayadi Hanan, mengatakan survei dilakukan pada periode 12-17 April 2023, terhadap responden yang punya hak pilih.
“Pengambilan data lapangannya sebelum sibuk mudik lebaran,” ucap Djayadi.
Ia juga mengatakan, survei dilakukan sebelum PDIP mengumumkan Ganjar Pranowo, sebagai bakal calon presiden (capres).
“Dan kalau ada yang bertanya apakah setelah pengumuman jelas ini sebelum pengumuman tanggal 21 April dari PDIP soal Ganjar,” jelasnya.
Djayadi mengatakan, untuk simulasi Top of Mind, yang dilakukan secara spontan, nama Prabowo Subianto unggul dengan 18,3 persen.
“Secara spontan, Prabowo Subianto paling banyak dipilih, 18,3 persen, baru Ganjar 16,2 persen, Anies 13,1 persen, Jokowi 6,8 persen,” ucapnya.
“Nama-nama lain jauh lebih rendah (di bawah 2 persen). Sementara 38.8 persen belum memberikan jawaban,” sambung Djayadi.
Kemudian, pada simulasi 34 nama semi terbuka dan boleh menyebutkan nama lainnya, Prabowo Subianto, paling tinggi 26,5 persen.
Lalu, disusul Ganjar Pranowo dengan 24,9 persen, dan Anies 19,8 persen. Sementara nama lainnya jauh lebih rendah.
“Nama lainnya cukup jauh terpaut yaitu Ridwan Kamil 5,7 persen, nama-nama lain dibawah 5 persen, dan yang belum menjawab 9 persen,” kata Djayadi.
Simulasi 10 dan 4 Nama
Selanjutnya, simulasi tertutup dengan 10 nama, yakni Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, Ridwan Kamil, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Ada pula nama Sandiaga Uno, Erick Thohir, Puan Maharani, Airlangga Hartarto, dan Muhaimin Iskandar.
Lagi-lagi, Prabowo Subianto, paling banyak dipilih, sebesar 28,3 persen, disusul Ganjar Pranowo 27,3 persen, dan Anies Baswedan 21 persen.
“Tiga besarnya tetap sama dengan selisih yang juga cenderung ketat, Pak Prabowo 28,3 persen, Ganjar 27,3 persen, dan Anies Baswedan 21 persen,” ucap Djayadi.
“Sementara nama lainnya jauh lebih rendah, Ridwan Kamil hanya 7 persen, dan nama lainnya dibawah 3 persen. Sementara 6,9 persen belum memberikan jawaban,” lanjutnya.
Kemudian, dalam simulasi tertutup empat nama, Prabowo Subianto, tetap unggul dengan elektabilitas mencapai 33,1 persen.
Ganjar Pranowo, tetap di urutan kedua dengan 31,8 persen, dan Anies Baswedan, konsisten di posisi ketiga, 25,3 persen.
“Simulasi empat nama, Pak Prabowo paling banyak dipilih, baru Ganjar dan Anies. Sementara Puan Maharani terpaut jauh dengan 2,2 persen,” jelas Djayadi.
“Sekitar 7,5 persen responden belum memberikan jawaban,” sambungnya.
Ia pun mengungkapkan alasan memasukkan nama Puan Maharani dalam simulasi empat nama.
“Simulasi dilakukan sebelum Ganjar diumumkan sebagai capres PDIP sehingga kami masih memasukkan nama Puan Maharani,” ucap Djayadi.
Survei LSI dilakukan terhadap responden yang memiliki hak pilih, yakni yang sudah berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah.
“Survei dipilih secara acak (multistage random sampling) dan melibatkan 1.220 responden,” ucap Djayadi.
Margin of error dari survei diperkirakan kurang lebih 2,9 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen (dengan asumsi simple random sampling).
“Survei dilakukan pada 12-17 April 2023. Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih pada,” jelas Djayadi.
Lalu, kata dia, quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20 persen dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check).
“Dalam quality control tidak ditemukan kesalahan berarti,” jelasnya.
Prabowo Menguat
Menurut Djayadi, jika melihat survei tersebut, tren dukungan terhadap tiga besar nama terlihat mirip dengan rilis LSI pada awal April 2023.
Djayadi menilai, tren dukungan kepada Prabowo Subianto terus mengalami penguatan sejak Januari 2023 hingga April.
“Pak Prabowo terlihat sejak Januari 2023 sampai April itu terus mengalami penguatan,” ucap Djayadi.
Sedangkan, Ganjar Parnowo, mengalami tren penurunan dari Februari 2023 hingga April.
“Pak Ganjar mengalami penurunan dari Februari ke awal April tapi kemudian menguat kembali dari awal April ke pertengahan April,” ucapnya.
Sementara, Anies Baswedan, sedikit mengalami penguatan dari Januari hingga April, namun tidak sebanyak Prabowo Subianto.
“Anies Baswedan sebetulnya kalau dibandingkan dengan Januari cenderung mengalami penguatan, cuma penguatannya tidak setinggi yang dimiliki Pak Prabowo,” jelas Djayadi.
“Sehingga posisinya Pak Prabowo nomor satu, Ganjar nomor dua, Pak Anies nomor tiga,” sambungnya.
Sedangkan, nama-nama lainnya, kata Djayadi, juga sangat dinamis, tapi tidak ada yang mengalami peningkatan signifikan selama 2 bulan terakhir.
Jika melihat tren dalam delapan bulan terakhir (Agustus 2022-April 2023), Prabowo Subianto, mengalami penguatan signifikan, Ganjar dan Anies cenderung stabil.
“Trennya sama dengan yang tadi ada penguatan signifikan dari Pak Prabowo selama delapan bulan terakhir,” ucap Djayadi.
“Ganjar cenderung stabil, Anies juga cenderung stabil selama delapan bulan terakhir,” pungkasnya.***
Penulis: M. Rain Daling
Editor: M. Rain Daling
Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps
Respon (1)