PEKALONGAN, Lingkar.co – Pemerintah melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR) berusaha untuk membangkitkan aktivitas usaha UMKM dengan akses pembiayaan yang mudah dan terjangkau.
Sebagai respon atas dampak pandemi Covid-19, beberapa strategi yang dilakukan pemerintah dalam memberikan akses pembiayaan melalui KUR bagi UMKM.
Diantaranya, pemberian tambahan subsidi bunga KUR sebesar 3 persen hingga 31 Desember 2021, kebijakan penundaan angsuran pokok KUR.
Kemudian, relaksasi ketentuan KUR berupa perpanjangan jangka waktu, serta penambahan limit plafon KUR kepada penerima KUR terdampak pandemi Covid-19.
Pemerintah memaksimalkan KUR untuk membantu UMKM bertahan pada masa pandemi, sekaligus meningkatkan produktivitas UMKM agar naik kelas dan “go digital”.
Selain itu, pemerintah juga mendorong pesantren memanfaatkan KUR untuk mandiri dan berjiwa usaha.
Hal tersebut disampaikan Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto, saat mengikuti agenda penyaluran KUR, di Kota Pekalongan, Jawa Tengah, Kamis (16/9/2021).
Dalam kesempatan tersebut, Menko Airlangga, secara simbolis menyerahkan KUR kepada 17 debitur KUR BRI, BNI, Bank Mandiri, BPD Jateng, BSI, dan Kospin, dengan nilai Rp3,17 Miliar.
Dia mengatakan, hingga 13 September 2021, KUR telah tersalurkan sebesar Rp179,54 triliun kepada 4,77 juta debitur.
Hal itu menunjukkan penyaluran KUR telah mencapai 63 persen dari target tahun 2021, dengan Non Performing Loan tetap terjaga pada 0,99 persen.
“Arahan Bapak Presiden, anggaran KUR ini ditingkatkan dan saat ini sudah ditingkatkan dari Rp253 triliun menjadi Rp285 triliun dengan bunga 3 persen,” jelas Menko Airlangga.
Perwakilan debitur yang hadir, antara lain pelaku usaha batik, pertanian, perkebunan, peternakan, konveksi, kerajinan, pedagang sayur dan ayam.
Menko Airlangga, juga sempat berdiskusi secara langsung kepada 9 penerima manfaat KUR yang menampilkan produk usahanya dalam booth UMKM.
“Saya mengapresiasi peran perbankan yang telah menyalurkan KUR dengan sangat baik,” ucapnya,
“Semoga ini bisa menaikkan pertumbuhan ekonomi dan masyarakat bisa sejahtera,” lanjutnya, dalam siaran pers Biro Komunikasi Kemenko Perekonomian, Sabtu (18/9/2021).
KUR DI JATENG
Sementara itu, Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan, Iskandar Simorangkir, melaporkan perkembangan KUR di Provinsi Jawa Tengah.
Dalam laporannya, Iskandar menyebut bahwa penyaluran KUR sejak Januari 2021-13 September 2021 mencapai Rp32,08 triliun, kepada 930.478 debitur.
Dia mengatakan, proses penyaluran KUR di Jawa Tengah selama 2021 sebesar 49,69 persen.
Persentase tersebut, meliputi sektor perdagangan, disusul sektor pertanian, perburuan dan kehutanan sebesar 24,39 persen, dan jasa-jasa sebesar 12,92 persen.
Khusus untuk Kota Pekalongan, kata Iskandar, penyaluran KUR sejak Januari 2021 hingga 13 September 2021 mencapai Rp192,95 miliar kepada 5.598 debitur.
Secara persentase, kata dia, tersebar ke beberapa sektor, yaitu sektor perdagangan sebesar 56 persen, sektor industri pengolahan 23,72 persen dan jasa-jasa sebesar 17,27 persen.
BANTUAN PEMBERDAYAAN PESANTREN
Pada kesempatan itu pula, Menko Airlangga, menyaksikan penyaluran bantuan pemberdayaan pesantren.
Bantuan untuk pembangunan dan renovasi program kemitraan EUREKA MART yang pengelolaannya oleh pesantren.
Penyaluran bantuan pemberdayaan kepada 10 pesantren dengan masing-masing menerima Rp200 juta.
“Melalui bantuan ini, pesantren diharapkan bisa melahirkan para santri yang mandiri dan berjiwa usaha,” kata Menko Airlangga.
Selain itu, Menko Airlangga juga menyerahkan secara simbolis bantuan berupa Kartu Santri dari PT Telkom kepada perwakilan Pondok Pesantren.
Kartu Santri, selain untuk mendukung administrasi, monitoring, dan transaksi santri, juga akan berdampak bagi UMKM.
“Kartu Santri akan berdampak bagi UMKM, dengan adanya ekosistem ekonomi digital terintegrasi yang telah didesain didalamnya,” kata Menko Airlangga.
Penyalur dan Penjamin KUR juga memberikan bantuan pendampingan berupa Paket Instalasi Biogas Peternakan Rakyat.
Kemudain, bantuan Paket Instalasi Oven Spesial Tea Perkebunan Teh Rakyat, dan Kartu Santri Program Pesantren Go Digital Telkom.
Selain itu, penyalur dan penjamin KUR juga memberikan bantuan paket sembako kepada tenaga kesehatan RS Zaky Djunaid.
Menko Airlangga, juga memberikan bantuan berupa 1 ton telur kepada santri yang diterima langsung oleh perwakilan santri.
Terakhir, Menko Airlangga, mengatakan pemerintah juga berkomitmen memulihkan ekonomi nasional, sekaligus mengembangkan ekonomi syariah dan UMKM.
Karena menurutnya, Indonesia memiliki potensi yang besar dalam ekonomi syariah.
Indonesia menduduki posisi ke-6 terbesar industri halal pada 2020, dan urutan ke-7 total asset keuangan syariah terbesar dunia dengan nilai 99 miliar dolar AS pada 2019.
“Pertumbuhan ekonomi dan Covid-19 seperti 2 siklus. Kalau kasus Covid-19 menurun maka ekonominya naik, begitu juga sebaliknya,” kata Menko Airlangga.
“Kita berharap di akhir tahun pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai 3,7 persen sampai 4,5 persen,” ucap Menko Airlangga.***
Penulis : M. Rain Daling
Editor : M. Rain Daling
Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps