Menyesal Ikut Pengamanan PKS Bersholawat, Sembilan Banser Semarang Terima Sanksi Kode Etik

Ketua PC GP Ansor dan Kasatkorcab Banser Kota Semarang, Abdur Rahman dan M. Mohlis saat siaran pers di kantor PCNU. Foto: istimewa

Lingkar.co – Personel Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Kota Semarang yang mengikuti pengamanan PKS Bersholawat mengaku menyesal atas tindakan tersebut.

“Sudah kami klarifikasi semua personel yang terlibat dalam pengamanan acara itu,” kata Ketua Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Semarang, Abdur Rahman di kantor PCNU, Kamis (28/9/2023) petang

Menurut pengakuan 9 personel Banser tersebut, lanjutnya, tidak ada rencana Banser mengikuti kegiatan, apalagi sampai naik panggung.

Hijau-Minimalist-Ucapan-Selamat-Sukses-Kiriman-Instagram-3

“Jadi mereka ini sejatinya hanya mendapat permohonan pengamanan terhadap KH. Ali Sadikin bersama Mafia Sholawat dalam kegiatan itu,” terangnya.

“Nah, ketika di lokasi sudah beda, ada panitia dari PKS yang beratribut Banser mengajak ke panggung dan nyanyi lagu kebanseran,” sambungnya.

Di lain sisi, mantan pengurus Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Kota Semarang ini juga menegaskan, pihaknya sudah melakukan sosialisasi tentang surat edaran dari Pimpinan Pusat (PP) GP Ansor yang melarang penggunaan atribut Ansor maupun Banser untuk kegiatan politik.

Png-20230831-120408-0000

Kasatkorcab Banser Kota Semarang, M. Mohlis saat melakukan klarifikasi terhadap simpatisan PKS yang beratribut Banser dalam kegiatan PKS Bersholawat. Foto: istimewa

“Kami sudah sosialisasi di berbagai kesempatan, tapi ternyata mereka belum tahu tentang edaran itu. Intinya hanya ikut menghormati kiai, itu saja niatnya,” bebernya.

Kepala Satuan Koordinasi Cabang (Kasatkorcab) Banser Kota Semarang, M. Mohlis menerangkan, para personel Banser tersebut telah membuat surat pernyataan dan harus menerima sanksi sesuai aturan yang berlaku.

“Sesuai hasil sidang etik, ada sanksi bagi para personel Banser yang mengikuti kegiatan pengamanan tersebut,” ungkapnya.

“Mereka telah menyatakan penyesalan, dan permohonan maaf, serta berjanji tidak akan pernah mengulangi hal serupa,” lanjutnya.

Ia juga menegaskan untuk semua permohonan keamanan akan diatur dengan mekanisme surat tembusan berjenjang.

“Kedepannya, semua kegiatan pengamanan akan dikontrol secara berjenjang,” tandasnya.

Dikatakan, pihak yang mengajak dalam pengamanan tersebut adalah salah satu anggota PKS yang memiliki KTA resmi. Ia juga terlibat dalam tim pemenangan caleg PKS di Semarang. (*)

Penulis: Ahmad Rifqi Hidayat .

Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *