NIK Tidak Bisa Diakses Saat Vaksin, Ini Solusi Wagub Taj Yasin

Wagub Jateng, Taj Yasin Maimoen, meninjau Vaksinasi di Ponpes Attaujieh Al Islami 2 Kecamatan Kebasen Kabupaten Banyumas, Selasa (31/8/2021). FOTO: Humas/Lingkar.co
Wagub Jateng, Taj Yasin Maimoen, meninjau Vaksinasi di Ponpes Attaujieh Al Islami 2 Kecamatan Kebasen Kabupaten Banyumas, Selasa (31/8/2021). FOTO: Humas/Lingkar.co

BANYUMAS, Lingkar.co – Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, menerima laporan dari panitia vaksin terkait input data santri yang ingin divaksin.

Laporan itu ia terima saat meninjau vaksinasi di Pondok Pesantren Attaujieh Al Islami 2, Kecamatan Kebasen Kabupaten Banyumas, dan Pondok Pesantren Tanhibul Ghofilin Banjarnegara, Selasa (31/8/2021).

Awalnya, Wagub Taj Yasin, menerima laporan dari Sintia, petugas Puskesmas Kebasen, Sintia, yang bertugas di Pondok Pesantren Attaujieh Al Islami 2.

Hijau-Minimalist-Ucapan-Selamat-Sukses-Kiriman-Instagram-3

Sintia, mengatakan, hingga pukul 11.30 WIB, ada sekira 20 santri yang memiliki Nomor Induk kependudukan (NIK) tidak terdaftar pada aplikasi Peduli Lindungi, saat penginputan.

“(Kami) input NIK data dari KK dan fotocopy KTP, kemudian ada beberapa yang memang tidak bisa diinput tapi kami bisa siasati dengan memberi kartu manual. Jadi tidak ter-record di tiket vaksinasi, namun mendapat kartu manual,” tutur Sintia.

Karena saat ini, kata dia, aplikasi PrimaryCare (PCare) terhubung dengan Peduli Lindungi, dan data Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil pusat.

Png-20230831-120408-0000

“Pcare (versi) dulu, ketika dicek, tidak ada datanya masih bisa kita edit manual. Sekarang tidak bisa karena sudah terhubung dengan Disdukcapil. Kurang lebih (sudah) dalam lima hari ini,” terangnya.

Hal yang sama terjadi pada pelaksanaan vaksinasi di Ponpes Tanhibul Ghofilin.

Koordinator kegiatan vaksinasi dari Polres Banjarnegara, dr Hening menyampaikan, ada 7 santri yang tidak bisa terinput datanya.

Baca Juga:
Edy Sujatmiko Kembali Jabat Sekda Jepara, Bupati Cabut SK Pembebas Tugasan

RESPON WAGUB

Merespon hal itu, Wagub Taj Yasin memberikan solusi. Ia mengatakan, akan dilakukan sinkronisasi data antara Disdukcapil, Dinkes dan BPJS Kesehatan.

“Kalau memang belum punya (NIK), atau bermasalah seperti disini tadi, ada beberapa kabupaten yang NIKnya belum terdata, nah ini yang harus kita sinkronisasi,” ungkapnya.

Karena adanya sinkronisasi itu, ia meminta kepada para petugas yang meng-entry data, harus betul-betul teliti.

Untuk sementara, Wagub Taj Yasin, meminta petugas untuk melakukan entry data manual terlebih dahulu.

“Ini nantinya akan kita lakukan perbaikan, sehingga masalah-masalah ini bisa kita tutup dan perbaiki. Insyaallah nanti akan lebih tepat sasaran lagi terutama pada bagian NIK-nya,” tutupnya.*

Penulis : Rezanda Akbar D

Editor : M. Rain Daling

Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *