Lingkar.co – Ruas jalan Tembongraja-Salem sepanjang 6,43 kilometer selama ini menjadi urat nadi pergerakan warga. Kondisinya bervariasi, sebagian baik, sebagian rusak sedang hingga berat, bahkan sempat viral karena kerusakannya yang cukup parah.
Meski begitu, warga tidak tinggal diam. Mereka melakukan swadaya, bergotong royong memperbaiki sebisanya, lalu bersinergi dengan pemerintah dan dunia usaha melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) untuk mencari solusi jangka panjang.
Dalam skema collaborative funding, swadaya masyarakat sudah menyumbang Rp200 juta untuk pengerjaan, Pemkab Brebes mengalokasikan Rp 500 juta untuk rigid beton dan Rp200 juta untuk pemeliharaan rutin, sementara dukungan CSR dari Dinas PU Bina Marga Cipta Karya Jawa Tengah mendapatkan Rp130 juta untuk pengerjaan sepanjang 150 meter.
Kini, Pemprov Jateng menyiapkan langkah lebih besar. Gubernur Ahmad Luthfi memastikan ada alokasi bantuan keuangan (Bankeu) sebesar Rp 2 miliar dalam APBD 2026 untuk menuntaskan perbaikan jalan. Pembangunan infrastruktur merupakan salah satu program prioritas Ahmad Luthfi bersama Wakil Gubernur Taj Yasin Maimoen.
Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi pada hari Kamis (2/10/2025) datang meninjau kondisi jalan Desa Tembongraja, Kecamatan Salem, Kabupaten Brebes. Suasana pun berubah dari biasanya.
Emak-emak dan anak-anak penuh suka menyambut dengan antusias. Mereka senang karena jalan desa yang sudah lama rusak akan segera mendapat perhatian serius dari pemerintah.
“Jalan ini nanti kita sambungkan pengaspalannya sampai tuntas. Mohon doa restunya agar masyarakat bisa menikmati, terutama untuk mendukung ekonomi wilayah,” ujar Luthfi.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya (DPUBMCK) Jawa Tengah, Hanung Triyono, menambahkan, pola kolaborasi antara masyarakat, kabupaten, provinsi, dan CSR akan menjadi kunci keberhasilan.
“Tembongraja-Salem ini kurang lebih 6,4 km. Jalan ini rusaknya parah dan sempat viral. Kita lakukan kolaborasi bareng-bareng. Tahun depan akan kita coba masukkan dalam Bankeu provinsi, sharing dengan kabupaten. Mudah-mudahan bisa sekitar Rp 4 miliar, Rp 2 miliar dari provinsi, Rp 2 miliar dari kabupaten,” jelasnya.
Apresiasi juga disampaikan langsung Gubernur Ahmad Luthfi kepada masyarakat yang telah bergerak lebih dulu. Ia menekankan bahwa pola pembiayaan gotong royong seperti ini sangat diperlukan karena keterbatasan APBD.
Gubernur berharap model collaborative funding ini bisa direplikasi di daerah lain, sehingga percepatan pembangunan infrastruktur bisa merata dan memberi dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat.
Bagi warga Tembongraja, janji itu jadi angin segar. Kehadiran Gubernur bersama rombongan bukan sekadar kunjungan, melainkan juga harapan baru bahwa jalan yang sehari-hari mereka lalui untuk sekolah, bekerja, dan berjualan, akhirnya akan benar-benar mulus dan kategori mantap. (*)