Berita  

Piala Dunia U-20 Batal, Erick Thohir: Saya Sudah Berjuang Maksimal, Kita Harus Tegar

Ketum PSSI, Erick Thohir. Foto: Instagram
Ketum PSSI, Erick Thohir. Foto: Instagram

Lingkar.co – Ketua Umum (Ketum) PSSI, Erick Thohir, menyatakan telah berjuang agar Indonesia tetap jadi tuan rumah Piala Dunia U-20.

Diketahui, Erick Thohir, melakukan pertemuan dengan Presiden FIFA, Gianni Infantino di Doha, Qatar, Rabu (29/3/203).

Dalam pertemuan tersebut, Erick, memperjuangkan agar penyelenggaraan Piala Dunia U-20 tetap berjalan di tanah air.

Hijau-Minimalist-Ucapan-Selamat-Sukses-Kiriman-Instagram-3

“Saya sudah berjuang maksimal,” ucap Erick, dalam keterangan resminya kepada Lingkar.co, Kamis (30/3/2023).

Dia mengatakan, telah menyampaikan surat dari Presiden Joko Widodo (Jokowi), dan berbicara panjang dengan Presiden FIFA, Gianni Infantino.

“Kita harus menerima keputusan FIFA yang membatalkan penyelenggaraan event yang kita sama-sama nantikan itu,” kata Erick.

Png-20230831-120408-0000

Indonesia sebagai salah satu anggota FIFA, kata dia, harus tunduk pada kewenangan dan keputusan FIFA yang membatalkan ajang sepakbola nomor dua bergengsi itu di Indonesia.

Erick mengatakan, keputusan menjadi kewenangan FIFA sebagai lembaga tertinggi sepak bola dunia, dengan 211 anggota dari berbagai belahan dunia.

Oleh karena itu, kata Erick, keputusan FIFA membatalkan penyelenggaraan Piala Dunia U-20 di Indonesia, tidak bisa ditolak lagi.

“Indonesia adalah salah satu anggota FIFA, sehingga untuk urusan sepakbola Internasional, kita harus mengikuti aturan yang sudah ditetapkan,” ucapnya.

Meski kata Erick, dirinya telah menyampaikan semua hal terkait pesan Presiden Jokowi hingga pemain Timnas U-20 kepada Presiden FIFA, Gianni Infantino.

“Saya sudah menyampaikan segala hal kepada Gianni, apa yang dititipkan Presiden, pecinta sepakbola, anak-anak timnas U-20, dan juga suporter setia sepakbola,” jelasnya.

“Tapi karena kita anggotanya dan FIFA menilai situasi saat ini tidak bisa dilanjutkan penyelenggaraannya, maka kita harus tunduk,” lanjut Erick.

Kendati demikian, Erick berusaha mengambil hikmah dari prahara berat bagi sepakbola nasional ini.

“Kita harus tegar. Saya minta semua pecinta sepakbola tetap berkepala tegak atas keputusan berat FIFA ini,” pinta Erick.

“Sebab saya berpendirian, ini saatnya kita harus membuktikan kepada FIFA untuk bekerja lebih keras untuk melakukan transformasi sepak bola, menuju sepak bola bersih dan berprestasi,” pungkasnya.

Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir. ISTIMEWA/Lingkar.co

Pernyataan FIFA

Sebagaimana diketahui, FIFA telah mengumumkan keputusan yang menyatakan Indonesia batal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20.

“FIFA telah memutuskan, karena situasi terkini, untuk membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah FIFA U-20 World Cup 2023,” demikian keterangan dari situs FIFA.

Keputusan tersebut diambil setelah pertemuan Presiden FIFA Gianni Infantino dengan Ketua PSSI Erick Thohir, di Doha, Qatar, Rabu (29/3/2023).

Selanjutnya, penunjukkan tuan rumah baru akan segera diumumkan. FIFA memastikan jadwal Piala Dunia U-20 tidka mengalami perubahan.

Dalam keputusannya, FIFA juga menyebut terkait potensi sanksi terhadap PSSI akan diputuskan pada tahap berikutnya.

Terlepas dari keputusan tersebut, FIFA tetap berkomitmen untuk mendampingi PSSI dengan bekerja sama yang erat dan dengan dukungan dari pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Komitmen FIFA tersebut, terkait proses transformasi sepak bola Indonesia pasca-tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada Oktober 2022.

Anggota tim FIFA akan terus hadir di Indonesia dalam beberapa bulan mendatang.
FIFA juga akan memberikan bantuan yang diperlukan kepada PSSI, dibawah kepemimpinan Erick Thohir.

“Pertemuan selanjutnya antara Presiden FIFA dan Presiden PSSI untuk pembahasan lebih lanjut akan dijadwalkan dalam waktu dekat,” demikian tulis FIFA.

Ditengarai, pembatalan tersebut, karena adanya penolakan sejumlah kalangan terhadap kehadiran Timnas Israel dalam ajang Piala Dunia U-20 di Indonesia.

Penolakan tidak hanya datang dari kelompok masyarakat, tapi juga dari sejumlah parpol dan politisi hingga kepala daerah ikut menolak.

Dua di antara yang menolak itu adalah Gubernur Bali, I Wayan Koster dan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

Padahal sejatinya, Bali dan Jawa Tengah, menjadi bagian lokasi pertandingan pada Piala Dunia U-20 di Indonesia.

Bahkan sebelumnya, kedua provinsi itu telah menandatangani government guarantee pelaksanaan Piala Dunia U-20 2023 pada 20 Mei hingga 11 Juni 2023.*

Penulis: M. Rain Daling
Editor: M. Rain Daling

Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *