Lingkar.co – Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin, mengatakan, pemerintah saat ini belum terpikir untuk menyelenggarakan ajang kompetisi pengganti Piala Dunia U-20.
Hal tersebut Wapres ungkapkan kepada wartawan usai meninjau Mal Pelayanan Publik (MPP) Kota Semarang, Jawa Tengah, Selasa (4/4/2023).
“Saya kira masalah soal pembatalan (Piala Dunia U-20) itu, pemerintah belum ada keinginan untuk membuat semacam event tandingan,” ungkap Wapres.
Diketahui, FIFA membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20, yang sejatinya digelar pada 20 Mei hingga 11 Juni 2023.
Wapres mengatakan, sejauh ini pemerintah tetap mengupayakan agar Indonesia dapat mengikuti event-event sepak bola internasional lainnya, yang diselenggarakan oleh FIFA.
“Saya juga berharap FIFA bersama pemerintah kita membangun sepak bola yang lebih baik ke depannya,” harap Wapres.
Ia pun menekankan, bahwa yang perlu dilakukan saat ini adalah pembinaan olahraga sepak bola Indonesia, baik melalui program Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) maupun kerja sama dengan FIFA.
“Kita ingin bekerja sama dengan FIFA lebih jauh dalam rangka melanjutkan atau memperkuat (persepakbolaan Indonesia),” kata Wapres optimis.
Sebab, kata Wapres, FIFA menilai pemain sepak bola Indonesia memiliki talenta dan potensi yang cukup besar.
“Sehingga (yang terpenting) bagaimana pembinaan dari sejak dini hingga nanti menjadi pemain yang andal,” pungkasnya.
Mendampingi Wapres pada konferensi pers, Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, Wagub Jateng, Taj Yasin Maimoen, dan Wali Kota Semarang, Hevearita Rahayu.
Berusaha Tidak kena Sanksi FIFA
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi), mengatakan bahwa pembatalan Piala Dunia U-20 di Indonesia, jadikan pembelajaran untuk persepakbolaan nasional.
“Kita terima sebagai sebuah pembelajaran ke depan agar tidak terjadi lagi,” ucap Presiden Jokowi, Minggu (2/4/2023).
“Itu saja yang bisa kita ambil pelajaran dari urusan bola, tapi aduh pusing, pusing betul ngurus,” sambungnya.
Selain membatalkan penyelenggaraan Piala Dunia U-20, FIFA juga menyebut terkait potensi sanksi terhadap PSSI akan diputuskan pada tahap berikutnya.
Berkaitan dengan sanksi, Presiden Jokowi, telah menginstruksikan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, untuk berupaya maksimal agar Indonesia tidak mendapatkan sanksi.
“Saya telah meminta Ketua Umum PSSI, Bapak Erick Thohir untuk terus berupaya semaksimal mungkin agar sepak bola Indonesia tidak terkena sanksi,” ucapnya.
“Termasuk kesempatan untuk menjadi tuan rumah event-event internasional lainnya,” pungkas Presiden Jokowi. *
Penulis: M. Rain Daling
Editor: M. Rain Daling
Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps