SEMARANG, Lingkar.co – Tingginya permintaan Plasma Konvalesen sebagai terapi penyembuh Covid-19, tidak berimbang dengan jumlah pendonor. Akibatnya, plasma tersebut mengalami kelangkaan.
Berdasarkan data PMI Jawa Tengah, permintaan Plasma Konvalesen mencapai 15.395 kantong, namun yang terpenuhi hanya sekira 12.333 kantong.
Merespon hal tersebut, Wakil Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Taj Yasin Maimoen, mengajak pemangku pemerintahan dan tokoh masyarakat, yang telah sembuh dari Covid-19, agar mendonorkan plasma konvalesen sebagai teladan bagi masyarakat.
Menurutnya, banyak di antara penyintas Covid-19 yang berasal dari klaster perkantoran. Tak terkecuali, perkantoran pemerintah, mulai dari provinsi hingga kabupaten/ kota, di Jateng.
“Saat ini, kita banyak klaster perkantoran dan industri. Untuk klaster perkantoran ada dari Pemprov dan Pemda kabupaten/kota, itu akan kita data lalu diarahkan untuk donor darah plasma konvalesen,” ujarnya, menghadiri Rapat Koordinasi Penanganan Covid-19 di kantor gubernur, Senin (19/7/2021).
Selain mengajak donor Plasma, Gus Yasin, sapaan akrab Wagub Jateng, juga menginisiasi Gerakan Donor Plasma Konvalesen (Gedor Lakon).
“Tadi saya sampaikan (saat rapat), bahwa gerakan donor plasma konvalesen jadi Gedor Lakon, yang mana kita gedor para masyarakat, pemangku kebijakan itu kita dorong (melakukan donor) untuk menjadi contoh,” jelasnya.
Menurutnya, saat ini yang masyarakat butuhkan tidak hanya sosialisasi saja, namun juga gerakan pasti.
“Sehingga, Gedor Lakon ini semua menjadi lakon semua, untuk mengedukasi dan memberikan contoh langsung kepada masyarakat,” jelasnya.
WAGUB DONORKAN PLASMA KONVALESEN
Sebelumnya, Gus Yasin, menyumbangkan 500 ml atau dua kantong plasma untuk membantu pasien Covid-19 yang membutuhkan.
Proses pengambilan plasma konvalesen selama 45 menit menggunakan metode apheresis di Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Semarang, Selasa (13/7/2021).
Untuk Pak Wagub ini nanti kita ambil sekitar 500 ml atau dua kantong. Bisa untuk membantu satu pasien Covid-19,” ujar Kepala UDD PMI Kota Semarang, Anna Kartika, kepada Lingkar.co di lokasi.
Anna menjelaskan, sehari sebelum pengambilan plasma, petugas telah melakukan verifikasi dan mengambil sampel terhadap Taj Yasin.
Hasil pemeriksaan sampel menunjukkan Wagub Gus Yasin, memenuhi persyaratan untuk donor plasma konvalesen.
Syaratnya, antara lain telah 14 hari paska dinyatakan sembuh Covid-19 atau hasil PCR negatif.
“Titer Pak Wagub ini bagus, tadi itu 640, minimalnya untuk bisa donor plasma ini kan 160,” katanya.
Saat itu, Gus Yasin, mengaku senang bisa menyumbangkan plasmanya untuk membantu pasien Covid-19 yang membutuhkan.
Ia mengungkapkan sejak diambil plasmanya tidak merasakan keluhan apapun.
“Jadi kita butuh kesadaran bahwa penyintas ini memiliki kesempatan menolong warga yang terpapar Covid-19. Penyintas bisa berkali-kali donor plasma asalkan memenuhi syarat. Alhamdulillah kalau untuk donor sendiri saya tidak ada keluhan apa-apa,” katanya, usai donor.*
Penulis : Rezanda Akbar D
Editor : M. Rain Daling