Presiden Jokowi Sentil Sri Mulyani Soal Pejabat Pamer Kekayaan: Saya Rasa Pantas Rakyat Kecewa

Presiden Jokowi, saat memimpin Sidang Kabinet Paripurna (SKP) di Istana Negara, Kamis (2/3/2023) siang. Foto: Humas Setkab

Lingkar.co – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyentil Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani, soal pejabat Kemenkeu yang suka pamer kekayaan.

Awalnya, Presiden Jokowi, memberikan kata pengantar saat memimpin Sidang Kabinet Paripurna (SKP) di Istana Negara, Kamis (2/3/2023) siang.

SKP tersebut, membahas soal Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2024 dan Kebijakan di Bidang Aparatur Sipil Negara dan Reformasi Birokrasi.

Hijau-Minimalist-Ucapan-Selamat-Sukses-Kiriman-Instagram-3

Sebagian besar para menteri Kabinet Indonesia Maju hadir dalam SKP tersebut, termasuk Menkeu, Sri Mulyani.

“Pertama, yang berkaitan dengan rencana kerja pemerintah tahun 2024, saya minta langsung ke Menteri Keuangan (Sri Mulyani) untuk menjelaskan secara detail mengenai ini,” ucap Presiden Jokowi.

Kepala Negara menekankan agar pembangunan dan program dapat terselesaikan pada 2024.

Png-20230831-120408-0000

“Yang paling penting satu, jangan sampai ada pembangunan atau program yang tidak terselesaikan di 2024,” ucap Presiden Jokowi.

“Semuanya menuju 2024 itu bisa kita selesaikan,” sambungnya, terlihat dalam kanal YouTube Setpres, Kamis (2/3/2023).

Selanjutnya, Presiden Jokowi, menyampaikan terkait dengan aparatur sipil negara (ASN) dan Reformasi birokrasi.

“Inti reformasi birokrasi itu adalah rakyat terlayani, rakyat terlayani dengan baik secara efektif dan akuntabel,” jelasnya.

Lantas, Presiden Jokowi, menyinggung soal reaksi publik yang menyeret pejabat Ditjen Pajak dan Ditjen Bea Cukai.

“Dari komentar-komentar yang saya baca, baik di lapangan maupun di media sosial karena peristiwa di pajak dan bea cukai,” ucapnya.

“Dan saya tahu betul, mengikuti kekecewaan masyarakat terhadap aparat pemerintah,” lanjut Presiden Jokowi.

Ia memahami kekecewaan masyarakat terhadap aparat pemerintah yang dianggap belum memberikan pelayanan yang baik, namun malah menunjukkan perilaku jemawa dan hedonis.

“Hati-hati, tidak hanya urusan Pajak dan Bea Cukai, pada kepolisian dan juga aparat hukum lainnya, terhadap birokrasi yang lainnya,” kata Presiden Jokowi.

“Kalau seperti itu, ya kalau menurut saya pantas rakyat kecewa, karena pelayanannya dianggap tidak baik. Aparatnya perilakunya jemawa dan pamer kuasa, pamer kekayaan, hedonis,” jelasnya.

Perintah Presiden Jokowi: Disiplinkan Pegawai!

Presiden Jokowi, pun memerintahkan seluruh menteri dan kepala lembaga untuk mendisiplinkan jajaran masing-masing.

Selain itu, mengingatkan terkait hal yang tidak boleh dilakukan dan boleh dilakukan oleh aparat pemerintah.

“Saya minta kepada seluruh menteri dan kepala lembaga untuk mendisiplinkan para dibawahnya,” tegasnya.

“Memberitahu apa-apa yang tidak boleh dilakukan dan apa yang boleh dilakukan,” sambung Presiden Jokowi.

Sekali lagi, Presiden Jokowi, tegaskan jangan pamer kekuasaan, jangan pamer kekayaan, apalagi dipajang di Instagram dan media sosial lainnya.

“Sekali lagi, saya ingin tekankan, supaya ditekankan kepada kita, kepada bawahan kita, jangan pamer kekuasaan, jangan pamer kekayaan, apalagi sampai dipajang-pajang di IG, di media sosial,” ujarnya.

Presiden Jokowi, memerintahkan jajaran Polri, Kejaksaan Agung, dan aparat hukum lainnya, untuk melakukan pembenahan secara internal sebelum melakukan penegakan hukum kepada aparat pemerintah lainnya.

“Di Polri maupun di Kejaksaan Agung dan aparat hukum lainnya, benahi dulu di dalam,” ucap Presiden Jokowi.

“Kemudian selesaikan dan bersihkan kementerian atau lembaga lainnya,” pungkasnya.***

Penulis: M. Rain Daling
Editor: M. Rain Daling

Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *