Ratusan Masyarakat Tumpah di Haul Mbah Jipang

Peringatan Haul Mbah Jipang di Desa Kajar, Kecamatan Dawe Kabupaten Kudus, Selasa (5/3/2024). Foto: Dokumentasi.
Peringatan Haul Mbah Jipang di Desa Kajar, Kecamatan Dawe Kabupaten Kudus, Selasa (5/3/2024). Foto: Dokumentasi.

Lingkar.co – Ratusan masyarakat tumpah dalam acara peringatan Haul Mbah Jipang di Desa Kajar, Kecamatan Dawe Kabupaten Kudus, Selasa (5/3/2024).

Kepala Desa Kajar Bambang Totok Subianto mengatakan acara ini digelar sebagai upaya untuk melestarikan tradisi dan menghormati sesepuh yang diyakini sebagai pendiri desa setempat.

“Kita kan punya makam leluhur, cikal bakalnya ini Mbah Sunan Jipang diperingati setiap tanggal 25 Ruwah (Sya’ban). Kita hormati beliau dan melakukan kegiatan ngenduri bareng, ngaji bareng, dan kataman Quran dalam rangkaian acaranya yang sudah dilakukan secara turun menurun,” ungkapnya.

Hijau-Minimalist-Ucapan-Selamat-Sukses-Kiriman-Instagram-3

Ia menjelaskan bahwa Mbah Jipang merupakan salah satu ulama’ yang menyiarkan agama Islam di Desa Kajar.

“Dulu diyakini Mbah jipang ini adalah murid dari Sunan Muria dan hingga kini tradisi haul terus dilestarikan, apalagi sekarang sudah semakin dikenal oleh peziarah dari luar kota,” ujarnya.

Pihaknya pun berharap para generasi muda terus melestarikan budaya dalam rangka menghormati para sesepuh yang telah berjasa dalam membangun desa.

Png-20230831-120408-0000

“Kita sebagai generasi penerus wajib menghormati dan menghargai perjuangan beliau-beliau pendahulu kita,” tuturnya.

Senada juga disampaikan Camat Dawe Famny Dwi Arfana. Dirinya berharap tradisi yang ada di Desa Kajar terus dilestarikan.

“Haul Mbah Jipang membawa manfaat, hikmah, pelajaran nilai luhur serta keberkahan bagi masyarakat. Kami dari pemerintah daerah juga mendorong dan turut melestarikan dan mengapresiasi budaya tersebut,” ujarnya.

Menurutnya, pemerintah daerah juga siap membantu menjaga kelestarian budaya tersebut dengan menjadikan Kajar sebagai Desa Wisata.

Di sisi lain, melalui kegiatan ini pihaknya berharap masyarakat selalu menjaga tali silaturahmi. Juga saling bermaaf-maafan dalam rangka menyambut bulan Ramadan.

“Harapannya karena cikal bakal tersebut memiliki nilai histori, semoga generasi berikutnya dapat terus melestarikan budaya ini, dan memberikan penghormatan bagi perjuangan sesepuh,” ucapnya.

Diketahui, peringatan Haul Mbah Jipang dimulai dengan penyembelihan dua ekor kambing untuk dimasak dan dibuat 700 nasi jangkrik berbalut daun pohon jati. Lalu dilanjutkan dengan Khodmil Quran yang berlangsung dari pagi hari dengan diikuti 30 orang yang masing-masingnya membacakan 1 Juz. Usai Khodmil Quran dilanjutkan pembagian nasi jangkrik kepada warga sekitar. (*)

Penulis: Miftahus Salam

Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps