Pengasuh Pesantren Al Itqoon Bugen Tlogosari Semarang ini lanjut menerangkan, Nabi Ibrahim menunjukkan bahwa taat merupakan pelaksanaan perintah Allah tanpa pikir panjang, sedangkan Nabi Ismail mengajarkan bahwa ikhlas itu tanpa batas.
Tidak hanya dalam momen ibadah kurban, ia pun berpesan agar umat Islam untuk selalu mendekatkan diri kepada Allah dengan melaksanakan semua perintah Allah. “Tidak dalam hal penyembelihan kurban saja, tapi dalam hal-hal lain juga tanpa pertimbangan,” pesannya.
Pun demikian, ia juga menyadari manusia biasa tidak bisa meniru dua sifat mulia dari Nabi Ibrahim dan Ismail, “Ketaatan kita itu tidak bisa meniru secara persis seperti nabiullah Ibrahim,” ujarnya.
Secara norma agama, seseorang yang telah berkurban mestinya akan nampak lebih baik karena taat dan ikhlas. “Keikhlasan kita juga harus selalu meningkat. Jadi kurban dalam Idul Adha ini implementasinya dalam tingkah laku kita sehari-hari yang akan datang, antara ketaatan dan keikhlasan kita kepada Allah SWT,” pungkasnya. (*)
Penulis: Ahmad Rifqi Hidayat