Wisata  

Sekilas Cerita Sunan Ngerang dalam Sejarah Perkembangan Pati

Makam Sunan Ngerang dan kompleks makam Sentono di Desa Pekuwon, Kecamata Juwana belum lama ini.(MIFTAHUS SALAM/LINGKAR)
Makam Sunan Ngerang dan kompleks makam Sentono di Desa Pekuwon, Kecamata Juwana belum lama ini.(MIFTAHUS SALAM/LINGKAR)

Kisah Sunan Ngerang dengan Dampo Awang

Kemudian kisah lain, Sunan Ngerang dengan Dampo Awang. Suatu hari Dampo Awang mengangkat putra yang bernama Sapuan. Kemudian Sapuan sebelumnya berada di China. Setelah Dampo Awang meninggal, ia melakukan perdagangan ke Jawa.

Setelah sampai di Jawa, Sapuan suka dengan adik kandung Sunan Ngerang dan ingin memperistrinya. Namun ibu Sunan Ngerang menolak.

Sunan Ngerang mendengar peristiwa tersebut hingga mengajak Sapuan beradu ayam. Jika menang, maka Sapuan dapat memperistri adiknya, namun jika kalah maka hartanya jadi milik ibunya.

Sapuan menerima tantangan itu dan mengambil palu besar tertutup kain mori putih dan berubahlah menjadi ayam putih mulus. Kemudian diadu. Sayangnya, ayam milik Sapuan kalah dan hartanya jadi milik ibu Sunan Ngerang.

Sewaktu hartanya dibawa tiba-tiba 3/4 hartanya jatuh di bumi pasir putih. Masih 1/4 kemudian dibawa ke tengah laut yang kemudian Sunan Ngerang memberi nama Pulau Seprapat.

Begitulah sekilas kisah dari Sunan Ngerang dengan sejumlah muridnya yang saat ini pemakamannya di area Makam Sentono. Suharno, selaku juru kunci menjelaskan, jika ia harus menceritakan semua, maka tidak akan pernah selesai, karena terlalu banyak.

Saat ini, banyak peziarah dari berbagai daerah mengunjungi area makam Sentono, khusunya makam Sunan Ngerang. Bahkan ada juga dari luar Jawa.(lam/lut)