Seorang Wanita di Karanganyar Ditemukan Tewas Tenggelam di Sumur

Gabungan tim SAR mengevakuasi Darmi, korban tenggelam di sumur warga di Desa Karangbangun, Jumapolo, Rabu (27/1/2021). (PUJOKO/LINGKAR.CO)
Gabungan tim SAR mengevakuasi Darmi, korban tenggelam di sumur warga di Desa Karangbangun, Jumapolo, Rabu (27/1/2021). (PUJOKO/LINGKAR.CO)

KARANGANYAR, Lingkar.co – Seorang wanita bernama Darmi (45), warga Dusun Gentan, Desa Karangbangun, Kecamatan Jumapolo, Karanganyar tewas tenggelam di sumur, Rabu (27/1).

Kapolsek Jumapolo Polres Karanganyar AKP Sudirman menjelaskan, polisi kemudian meminta keterangan beberapa saksi termasuk Hagus Suparman (saksi 1), yang merupakan kepala dusun serta kerabat korban, Sulangkir (saksi 2).

“Pada Rabu (27/1) sekitar pukul 12.00 WiB, saksi I mencari salah satu warganya yang bernama Darmi (korban) yang pergi dari rumah 3 hari yang lalu,”paparnya.

Kemudian saksi 1 dan saksi 2 bersama warga sekitar pukul 12.30 menemukan mayat wanita tenggelam di salah satu sumur belakang rumah milik warga.

“Warga melaporkan kejadian kepada Polsek Jumapolo dan tim SAR Karanganyar pada pukul 13.00 WIB, kejadian. Tim gabungan SAR Karanganyar dan SAR MDMC berhasil mengevakuasi jenazah sekitar pukul 14.30 WIB. Kemudian petugas menyerahkan jenazah kepada keluarga untuk pemakaman,” jelas Kapolsek.

Hasil cek tempat kejadian perkara (TKP), korban sudah dalam kondisi meninggal dengan posisi terlentang mengapung di air dalam sumur. Kondisi wajah dan tubuh korban sudah dalam keadaan membengkak.

“Hasil pemeriksaan tim medis Klinik Kusumo Husodo Jumapolo menyebutkan, perkiraan korban meninggal sudah tiga hari yang lalu,”ungkapnya.

Lebih lanjut, Kapolsek menerangkan, pada hasil pemeriksaan tersebut, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan ataupun penganiayaan di tubuh korban.

“Keterangan keluarga korban, korban mengalami gangguan jiwa dan meninggalkan rumah 3 hari yang lalu pada Senin (25/1/2021) pukul 05.00 WIB. Keluarga memberi tahu korban sudah mengalami gangguan jiwa semenjak pulang merantau dari lampung dan tidak ada permasalahan pada keluarga korban. Keluarga menerima kejadian tersebut sebagai musibah dan menolak tindakan otopsi,” terang Kapolsek. (jok/aji)