Serapan Anggaran JPS di Jepara hanya Naik 0,02 Persen

PENYALURAN: Bupati Jepara Dian Kristiandi (tengah) saat melaunching sekaligus menyalurkan BLT Kabupaten tahap I di Desa Platar, Tahunan, beberapa waktu lalu. (MIFTAHUL UMAM/LINGKAR JATENG)
PENYALURAN: Bupati Jepara Dian Kristiandi (tengah) saat melaunching sekaligus menyalurkan BLT Kabupaten tahap I di Desa Platar, Tahunan, beberapa waktu lalu. (MIFTAHUL UMAM/LINGKAR JATENG)

JEPARA, Lingkar.co – Penyerapan anggaran belanja tidak terduga (BTT) guna penanganan covid-19 di Kabupaten Jepara hingga November mengalami kenaikan tipis dibandingkan Oktober lalu.

Dari pagu senilai Rp 203 miliar, penyerapan dana penanganan dampak ekonomi naik hanya 8,88 persen jika dibandingkan pada Oktober lalu. Sedangkan di bidang kesehatan naik 0,21 persen, dan jaring pengaman sosial 0,02 persen.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Jepara, Edy Sujatmiko memaparkan, penanganan dampak ekonomi mendapat porsi Rp6,89 miliar dari pagu Rp 203 miliar alokasi anggaran penanganan Covid-19. Pada Oktober lalu sektor ini baru terealisasi sebesar Rp1,18 miliar atau 17,17 persen. Namun, bulan berikutnya naik menjadi Rp1,79 miliar atau terserap 26,05 persen.

“Serapan penanganan dampak ekonomi per Oktober lalu kita baru 17,17 persen, per November kemarin naik jadi 26,05 persen,” paparnya baru-baru ini.

Dari 13 butir program dalam sektor ekonomi, “Pelatihan Kemasan Packing” dengan persentase penyerapan tertinggi. Yaitu pada November sebesar 96,24 persen, atau Rp33,2 juta dari pagu Rp34,31 juta.

Selanjutnya, “Menunjang Swasembada Pangan” teralisasi 85,71 Persen atau sebesar Rp Rp243,86 juta dari anggaran Rp209,01 juta. Program “Pembinaan Kemampuan dan Keterampilan Kerja Masyarakat di Lingkungan IHT dalam Bidang Terapan Teknologi Tepat Guna bagi Pencari Kerja” terserap 65,67 persen, atau sebesar Rp492,54 juta dari Rp750 juta.

Lebih lanjut, pada November kemarin serapan anggaran BTT turut tumbuh 3,82 persen menjadi 37,28 persen. Dari pagu dana Covid-19 Rp44,59 miliar terealisasi Rp16,62 miliar.

Lalu, bidang kesehatan pun serapannya naik 0,21 persen menjadi 56,16 persen. Realisasinya sebesar Rp7,28 miliar dari anggaran Rp12,97 miliar. Kemudian, Program jaring pengaman sosial naik 0,02 persen menjadi 63,96 persen, atau terealisasi Rp88,60 miliar dari dana Rp138,53 miliar.

“Hingga November ini realisasi kita sudah mencapai 56,31 persen, atau sebesar Rp114,31 miliar,” ujar Edy.(mam/lut/aji)