Lingkar.co – Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) merilis hasil survei terbaru terkait tingkat elektabilitas partai politik jelang Pemilu 2024.
Survei SMRC dilakukan terhadap warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilu, berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
Dari populasi tersebut, dipilih secara random (stratified multistage random sampling) 1.220 responden.
Margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut, diperkirakan sebesar ± 3,1 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen (asumsi simple random sampling).
Direktur Riset SMRC, Deni Irvani, mengatakan, survei dilakukan melalui wawancara tatap muka pada 2-11 Maret 2023.
Hasilnya, kata dia, tingkat elektabilitas partai politik belum menunjukkan kenaikan dibanding pada Pemiu 2019.
“Elektabilitas sebagian besar partai belum pulih,” paparnya, dalam acara bertajuk ‘Trend Elektabilitas Partai’ pada kanal YouTube SMRC TV, Minggu (19/3/2023).
Dia mengatakan, hanya tiga partai yang mengalami kenaikan elektabilitas pada survei jelang Pemilu 2024, yakni PDIP, Gerindra dan PKB.
Hasil survei terbaru SMRC, elektabilitas PDIP meningkat dari Pemilu 2019 sebesar 19,3 persen, menjadi 23,4 persen (Maret 2023) di posisi pertama.
Gerindra pada posisi kedua. Partai besutan Prabowo Subianto ini, mengalami peningkatan elektabilitas dari 12,6 persen menjadi 14,1 persen (Maret 2023).
Sedangkan PKB, kata Deni, berhasil merangsek ke posisi ketiga. Elektabilitasnya juga naik dari 9,69 persen menjadi 10,3 persen (Maret 2023), mengungguli Golkar.
Deni mengatakan, Golkar dan partai lainnya mendapatkan dukungan lebih rendah dari perolehan Pemilu 2019 berdasarkan survei terbaru SMRC.
Golkar menempati posisi keempat dengan 9,1 persen. Urutan kelima ada NasDem dengan 7 persen.
Kemudian, urutan keenam, Partai Demokrat dengan 5,9 persen. Disusul PKS di urutan ketujuh dengan 5,7 persen.
lalu, kata Deni, ada PPP dengan 2,4 persen, PAN 1,9 persen, Perindo 1,7 persen, dan PSI 1,1 persen.
Sementara paratai lainnya hanya mendapatkan suara di bawah 1 persen.
Perubahan Suara Masih Terbuka
Deni mengatakan, bahwa tetap terbuka kemungkinan perubahan perolehan suara masing-masing partai.
Hal tersebuta kata dia, karena masih tingginya publik yang belum menentukan pilihan.
“Masih ada yang belum tahu atau tidak menjawab 15,3 persen,” ucap Deni.
“Setiap partai masih punya peluang menaikkan dukungan karena masih ada sekitar 15,3 persen pemilih yang belum menentukan pilihan,” pungkasnya.*
Penulis: M. Rain Daling
Editor: M. Rain Daling
Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps