KAIRO, Lingkar.co – Arkeolog asal Mesir, temukan kota Firaun kuno besar yang tidak terlihat selama berabad-abad, di dekat beberapa monumen paling terkenal di Mesir, Kamis (8/4).
Zahi Hawass, arkeolog Mesir yang mengawasi penggalian, mengatakan lebih dari 3.400 tahun yang lalu Kota tersebut berdiri pada masa pemerintahan mewah Amenhotep.
Pada awalnya para arkeolog Mesir tersebut berniat mencari kuil kamar mayat di dekat Luxor, September 2020 lalu.
Baca juga:
Seluruh Moda Transportasi Dilarang Beroperasi Mulai 6-17 Mei, Ini Penjelasannya
Namun dalam beberapa pekan penggalian mereka malah menemukan Kota Firaun yang terdiri dari beberpa formasi batu bata lumpur yang ada di segala arah.
Kota yang mereka temukan tersebut terlihat sangat terpelihara dengan baik. Kota tersebut memiliki dinding yang lengkap dengan peralatan kehidupan sehari-hari.
Selain itu, para arkeolog juga menemukan cincin scrab (jimat berbentuk kumbang), bejana tembikar berwarna, dan batu bata lumpur dengan segel stempel berukir milik Amenhotep.
“Jalan-jalan kota diapit oleh rumah-rumah, beberapa dindingnya setinggi tiga meter,” jelas Hawass.
Baca juga:
Pemberangkatan 1021 Calon Jamaah Haji Kudus Tunggu Keputusan Resmi
Lestarikan Daerah Temuan Sebagai Taman Arkeologi
Penggalian tersebut terletak di Tepi Barat Luxor dekat Colossi of Memnon, Medinet Habu dan Ramesseum, atau kuil kamar mayat Raja Ramses II, yang terletak tidak jauh dari Lembah Para Raja.
“Ini adalah penemuan yang sangat penting,” kata Peter Lacovara kepada Reuters.
Lacovara adalah direktur Badan Dana Warisan dan Arkeologi Mesir Kuno yang berpusat di Amerika Serikat.
“Kondisi pelestarian dan jumlah barang dari kehidupan sehari-hari yang ditemukan dalam penggalian dekat Luxor itu mengingatkan pada suatu penggalian terkenal lainnya,” ungkap Lacovara.
Lacovara mengaku, temuan ini semacam Pompeii Mesir kuno dan menunjukkan kebutuhan kritis untuk melestarikan daerah ini sebagai taman arkeologi.
Baca juga:
Indonesia-Rusia Tingkatkan Kerja Sama Ekonomi Digital dan Investasi Pariwisata
Pompeii hancur oleh letusan gunung Vesuvius pada 79 M, yang kini telah menjadi puing dekat kota Napoli dan sekarang berada di wilayah Campina, Italia. Dulunya Pomeii merupakan sebuah kota zaman Romawi kuno.
Kota Mesir kuno yang ditemukan itu meluas ke barat ke desa pekerja kuno Deir el-Medina, kata Hawass.
Menurut referensi sejarah, kota itu termasuk tiga istana Amenhotep III dan pusat administrasi dan industri kekaisaran, ujar Hawass menambahkan.
“Ini akan membawa lebih banyak pengetahuan untuk tahun-tahun yang akan datang,” ujar Bryan, seorang pakar tentang pemerintahan Amenhotep III. (ara/luh)
Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps
Respon (2)