PATI, Lingkar.co – Memaksimalkan jaringan tenaga kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di luar negeri, obyek wisata bukit pandang yang berada di Desa Durensawit, Kecamatan Kayen, Kabupaten Pati ini telah banyak dikunjungi wisatawan manca negara. Hal ini diungkapkan oleh Krisno, Pengelola wisata bukit pandang.
Krisno menuturkan, bahwa orang Indonesia yang bekerja di luar negeri saat ini sangat banyak sekali. Hal itu benar-benar ia maksimalkan sebagai salah satu media promosi untuk menarik wisatawan dari mancanegara.
“Kita pakai temen-temen dari TKI. Jadi kami membuat jaringan-jaringan dengan temannya. Pas pulang ke rumah, kadang bosnya ikut datang ke Indonesia. Itulah kesempatan saya mempromosikan Bukit Pandang,” paparnya.
Menurutnya, obyek wisata kalau mau berkembang targetnya harus mampu menarik wisatawan dari mancanegara. Ia menyebutkan saat ini pengunjung dari luar negeri paling banyak berasal dari negara Taiwan.
“Dari luar negeri yang paling banyak itu dari taiwan. Kita membidiknya tidak hanya wisata dari lokal. Harus dari luar. Kalau dari lokal cuma sekali dua kali sudah selesai,” terangnya.
Namun, pihaknya juga tidak mengesampingkan wisatawan dari dalam negeri. Tercatat saat saat ini pengunjung bukit pandang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Tak hanya dari Jawa, bahkan banyak juga berasal dari luar Jawa.
“Yang dari luar kota paling banyak itu daerah Semarang, seperti daerah Ngaliyan, Pedurungan, Gunungpati. Ke barat itu ada pengunjung dari Kendal, Pekalongan itu banyak yang kesini,” sebutnya.
Ia juga memaksimalkan jaringan-jaringan komunitas motor yang sering turing. Makanya tidak heran seringkali banyak komunitas turing yang berkunjung ke bukit pandang. Selain itu pihaknya juga memaksimalkan pertukaran pelajar yang dilakukan oleh sejumlah instansi pendidikan di daerahnya.
“Teman-teman touring itu juga sering ke sini. Terus juga ada dari Gresik, luar Jawa dari Borneo, Palembang, Sulawesi hingga Papua. Karena ada pertukaran anak-anak pelajar di SMA bawa teman. Dari Ambon juga ada,” ungkapnya.(lam/lut)