Lingkar.co – Ketua Tanfidziyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Semarang, Dr. KH. Anasom, MHum dalam bahasa Jawa mengatakan akan jauh lebih baik jika Andika Perkasa diajak silaturahmi dengan jajaran pengurus NU Kota Semarang.
“Jane luwih keren meneh nek Pak Andika dijak mrene sisan,” kata Anasom saat menerima silaturahmi pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti dan Iswar Aminuddin. Hadir pula dalam kesempatan itu, Calon Wakil Gubernur Jawa Tengah, Hendrar Prihadi, Ahad (15/9/2024).
Anasom mengungkapkan acara hari ini berbeda dari Pilkada sebelumnya yang menerima semua Paslon di kantor PCNU, kegiatan kali ini digelar di Pondok Pesantren (Ponpes) Raudlatul Qur’an An Nasimiyyah, Jl. Puspanjolo Selatan, Semarang Barat. “Kali ini kami terima semua calon di pondoknya Rois Syuriah,” ungkapnya.
Anasom pun mengingatkan NU berbeda dengan organisasi yang lain, orang sering membandingkan dengan Muhammadiyah padahal karakter manajemennya berbeda, terutama pasca khittah Nahdlatul Ulama yang menegaskan bahwa NU netral. “Sesuai dengan khittah, warga NU itu menyebar kemana-mana,” ungkapnya.
Ia menyontohkan pola dari H.M. Jusuf Kalla yang mengibaratkan NU dalam manajemen franchise yang mana terdapat berbagai nama produk. “Masjid pondok pesantren sekolah itu kesannya jalan sendiri-sendiri tapi karakter khasnya jelas NU,” terangnya.
“Semoga, kalau Bu Agustina dan Pak Iswar memimpin kota Semarang bisa menyerap aspirasi warga kota Semarang,” tuturnya.
Sebagai informasi, Paslon Alamsyah Satyanegara (AS) Sukawijaya dan Joko Santoso juga telah melakukan silaturahmi dengan PCNU Kota Semarang di tempat yang sama. Namun, pada silaturahmi Agustina-Iswar terlaksana dengan lebih meriah.
Pada kesempatan itu, Agustina mengenalkan sejumlah kader PDI Perjuangan yang kembali melenggang ke gedung parlemen kota Semarang.
Agustina menyampaikan kolaborasi antara Presiden RI pertama, Ir. Sukarno atau Bung Karno dengan pendiri Nahdlatul Ulama, KH. Hasyim Asy’ari dalam berjuang membangun bangsa. Ia ingin kolaborasi tersebut menjadi pembelajaran dari generasi ke generasi. “Bung Karno dan Kyai Hasyim Asy’ari dalam membangun bangsa dengan baik. Saya kira ini harus terus dikaji dan dijadikan bahan ajar dalam mendidik,” ujarnya.
Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps