Lingkar.co – Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang terus mengajak masyarakat melakukan pemanfaatan lahan tidur untuk pertanian perkotaan atau yang biasa disebut urban farming.
Ajakan tersebut disambut baik, beberapa lahan bengkok maupun lahan-lahan pribadi milik masyarakat pun telah digunakan untuk pengembangan urban farming.
Bahkan, baru-baru ini Pemkot Semarang menebar benih padi varietas Biosalin yang ditanam di lahan tidur imbas rob air laut di Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Tugu.
“Beberapa contoh di antaranya adalah pemanfaatan lahan-lahan bengkok maupun lahan-lahan pribadi milik masyarakat untuk program Perdu Semerbak (Pertanian Terpadu Seribu Polibag, Ayam, dan Kelinci) yang dilakukan oleh kelompok-kelompok tani,” terang Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pertanian Kota Semarang, Hernowo Budi Luhur kepada Lingkar.co pada Rabu (24/7/2024).
“Lalu ada lahan pribadi di Bulusan yang digunakan sebagai edupark yaitu wahana untuk edukasi pertanian perkotaan. Ada Laguna Greenhouse Farming yang menggunakan lahan pribadi sekitar 1 hektar untuk budidaya melon secara hidroponik, dan masih banyak lagi,” sambungnya.
Hernowo melanjutkan, pihaknya akan terus mendorong pemanfaatan lahan-lahan yang belum produktif seperti di bawah atau kolong jalan tol, taman-taman yang belum produktif, rooftop Gedung atau kantor, maupun lahan-lahan milik swasta agar dapat dimanfaatkan untuk urban farming.
Selain itu, pihaknya juga tengah berkoordinasi dengan kecamatan dan kelurahan untuk melakukan pendataan dan pemetaan lahan tidur di wilayah masing-masing.