Tren Positif Industri Produk Olahan Kopi Indonesia di Pasar Internasional, Ekspor Mencapai USD661,9 Juta

Wamenperin Faisol Riza berfoto bersama saat World of Coffee 2025 di JICC, dia menyatakan industri kopi Indonesia mendapat tren positif. Foto: dokumentasi
Wamenperin Faisol Riza berfoto bersama saat World of Coffee 2025 di JICC, dia menyatakan industri kopi Indonesia mendapat tren positif. Foto: dokumentasi

Lingkar.co – Wakil Menteri Perindustrian, Faisol Riza mengungkapkan tren industri kopi Indonesia pada tahun 2024 dinilai positif. Realisasi produksi kopi olahan nasional mencapai 1,04 juta ton dengan tingkat utilisasi sebesar 77 persen.

Ekspor produk kopi olahan juga mencatatkan performa yang menjanjikan, yakni sebesar 196,8 ribu ton dengan nilai mencapai USD661,9 juta.

Wamen berkata, tren positif industri pengolahan kopi nasional memiliki peran penting dalam mendorong pertumbuhan sektor industri agro. Indonesia sebagai salah satu produsen kopi terbesar di dunia memiliki potensi besar dalam pengembangan yang terintegrasi dari hulu maupun hilirnya.

“Saya sering mendapatkan laporan, kopi dan industri olahan kopi dari Indonesia ini semakin meningkat baik dari sisi ekspor, produksi, maupun kualitas. Namun, saya juga menyaksikan pangsa pasar kopi Indonesia di berbagai negara masih kecil,” ungkap Wamen Faisol Riza dalam siaran persnya dilansir dari laman resmi Kemenperin, Selasa (20/5/2025).

Menurut dia, Indonesia sangat kaya ragam kopi karena berasal dari berbagai daerah dengan ketinggian maupun karakter tanah yang berbeda. Sehingga dapat menghasilkan cita rasa unik masing-masing jenisnya. Dengan begitu, pelaku industri memiliki peluang lebih besar untuk mengembangkan produk kopi beserta olahannya.

“Kita tahu, persaingan industri kopi global sangat ketat. Oleh karena itu, jangan berhenti untuk berinovasi, menerima teknologi baru, dan terus belajar. Pengetahuan tentang cita rasa dan pasar harus dipahami secara mendalam. Saya yakin, jika kita bergerak bersama dan menciptakan inovasi, Indonesia akan menjadi produsen kopi terbesar dunia,” tegasnya.

Ia lantas menjelaskan, Indonesia tercatat memiliki 54 jenis kopi dengan sertifikat IG, yang menjadi kekuatan dalam membangun brand kopi nasional dan berdaya saing di pasar internasional. Pemanfaatan IG ini menjadi instrumen penting dalam proses premiumisasi produk kopi olahan lokal.

Di sisi hilir, Kemenperin mencatat jumlah konsumsi kopi nasional mencapai 1,03 kg per kapita, dengan total konsumsi dalam negeri sebesar 288 ribu ton. Sementara itu, tren pertumbuhan pasar kopi Indonesia dalam periode 2024–2029 diproyeksikan mencapai 3,61%. Kondisi ini memberikan peluang besar bagi peningkatan investasi, terutama di sektor industri kopi kekinian, specialty coffee, dan produk berbasis kopi seperti kopi kapsul, kopi celup, kopi RTD (Ready to Drink), serta produk turunan lainnya seperti flavor, sirup, dan permen kopi.

Potensi Pasar Kopi

Wamenperin melanjutkan, tingginya konsumen kopi nampak pada pertumbuhan signifikan kedai kopi yang meningkat hampir tiga kali lipat dalam kurun waktu tiga tahun terakhir. Terlebih dari kalangan generasi muda. Berdasarkan data BPS, mulai tahun 2020, lebih dari 53% penduduk Indonesia merupakan Gen-Z dan milenial, yang menjadi pendorong utama pertumbuhan pasar kopi kekinian.

Ia bilang, fenomena tersebut tidak hanya membuka peluang pasar domestik, tetapi juga memberikan ruang besar bagi pelaku Industri Kecil dan Menengah (IKM) kopi dan roastery lokal untuk naik kelas dan menjadi bagian dari rantai pasok industri kopi nasional hingga global.

Hal itu, menurutnya, sejalan dengan gelaran ekspo kopi skala internasional bertajuk World of Coffee 2025, Indonesia berkesempatan menjadi tuan rumah pertama kalinya. Kegiatan ini dilaksanakan pada 15-17 Mei 2025 di Jakarta International Convention Center (JICC). Kegiatan kekinian tersebut menyuguhkan lebih dari 400 jenama (brand atau merek) kopi berserta pelaku industri yang terlibat, seperti petani, barista, dan roaster dari berbagai negara, termasuk India, Timor Leste, Amerika Serikat, dan Vietnam.

“Ini membanggakan sekali buat kita. Saya berharap dari momen pameran World of Coffee 2025 ini, industri kopi kita semakin naik kelas dan menjadi industri kopi yang bisa mengambil porsi terbesar dalam perdagangan kopi dunia,” ujar Faisol. (*)

Penulis: Ahmad Rifqi Hidayat