Vaksin Sinovac Belum Masuk Rekomendasi Arab Saudi, Jadi Kendala Pemberangkatan Haji

ILUSTRASI: Vaksin Sinovac buatan perusahaan Sinovac Biotech China belum masuk rekomendasi World Health Organization (WHO) Arab Saudi. (ISTIMEWA/LINGKAR.CO)
ILUSTRASI: Vaksin Sinovac buatan perusahaan Sinovac Biotech China belum masuk rekomendasi World Health Organization (WHO) Arab Saudi. (ISTIMEWA/LINGKAR.CO)

PATI, JAWA TENGAH, Lingkar.co – Vaksin Sinovac yang berasal dari perusahaan Sinovac Biotech China, yang digunakan oleh Kementrian Kesehatan (Kemenkes) Indonesia, ternyata belum masuk vaksin rekomendasi oleh WHO Arab Saudi.

Abdul hamid, selaku Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kantor Kementrian Agama  (Kemenag) Kabupaten Pati saat ditemui di kantornya.

Oleh karena itu, menurut Hamid hal tersebut dapat menjadi hambatan jamaah untuk berangkat haji. Meskipun Arab Saudi sudah ada sinyal untuk membuka kuota.

Baca juga:
Kemenag Pesimis, Waktu Pelaksanaan Haji Belum Jelas

“Sampai hari ini pemerintah Arab Saudi belum menyebut Vaksin Sinovac sebagai vaksin  rekomendasi pihak Arab Saudi,” ujarnya.

Pihaknya menjelaskan, bahwa vaksin yang pemerintah Arab Saudi tetapkan tersebut tergantung dari rekomendasi WHO Perwakilan Arab Saudi.

Hingga sampai saat ini WHO Arab Saudi belum mengizinkan penggunaan vaksin asal China tersebut.

Baca juga:

Pemberangkatan 1021 Calon Jamaah Haji Kudus Tunggu Keputusan Resmi

“Meskipun sebenarnya WHO perwakilan di Indonesia sudah merekomendasikan Vaksin Sinovac untuk di gunakan di Indonesia,” terang Hamid.