Lingkar.co – Libur Lebaran 2023 telah tiba. Bus Antarkota-Antarprovinsi (AKAP) masih jadi transportasi umum yang banyak dipilih masyarakat untuk mudik ke kampung halaman.
Pada mudik lebaran 2023, pemerintah memprediksi bahwa pemudik akan mencapai 123,8 juta orang.
Dari jumlah tersebut, sebesar 22,77 persen pemudik akan menggunakan bus sebagai alat transportasi melewati tol trans Jawa, Sumatera ataupun non-tol.
Oleh karena itu, pemilik bus punya tanggung jawab menjaga performa kendaraan tetap prima, terutama rem.
Hal ini diungkapkan Head of Product Management and Marketing Daimler Commercial Vehicles Indonesia (DCVI), Faustina, dalam rilisnya kepada Lingkar.co, Selasa (18/4/2023).
Dia mengatakan, bus yang akan digunakan sebagai transportasi mudik sebaiknya memiliki kondisi prima,
”Pemilik bus harus melakukan servis rutin untuk menghadapi musim (mudik) ini,” ucap Faustina.
“Mulai dari pengecekan performa mesin, kekuatan rem, fungsi elektrikal dan fungsi lainnya,” sambungnya.
Tidak hanya itu, Faustina, juga menegaskan pentingnya pengetahuan dari pengemudi terhadap bus yang dikendarai. Terutama dalam penggunaan rem.
“Selain memiliki fitur rem utama (service brake), ada juga rem tambahan yang bisa dipergunakan untuk membantu mengurangi laju kendaraan,” ucapnya.
“Serta fitur-fitur lain dalam bus untuk menghindari atau meminimalisasi terjadinya kecelakaan,” lanjut Faustina.

Oleh karena itu, DCVI memberikan pelatihan kepada pengemudi untuk menambah pengetahuan, seperti pengenalan produk, pelatihan cara berkendara yang ekonomis, dan juga pelatihan cara berkendara yang aman.
“Kami selaku agen pemegang merek rutin melakukan pelatihan setiap unit baru dikirim atau jika ada pengemudi baru di perusahaan otobus,” ucapnya.
Menurutnya, pengetahuan produk dan cara berkendara akan menjadi hal yang bermanfaat bagi para pengemudi untuk mengurangi terjadinya kecelakaan.
Hadirkan “Lebaran Rescue 2023”
DCVI sebagai agen tunggal pemegang merek Mercedes-Benz Bus menghadirkan program “Lebaran Rescue 2023”.
Program tersebut, terintegrasi dengan program pemerintah “Mudik Aman Berkesan” dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
Melalui program ini, kata Faustina, DCVI akan memberikan dukungan penuh bagi bus Mercedes-Benz yang digunakan sebagai transportasi pemudik.
“DCVI menyediakan 11 titik layanan selama program ini berlangsung dari 17-29 April 2023,” ucapnya.
“Sehingga apabila terjadi masalah dengan bus Mercedes-Benz di jalanan, sopir bisa memutuskan service-point terdekat untuk dituju,” lanjutnya.
Bus Mercedes-Benz telah memiliki antisipasi pencegahan kecelakaan rem blong dengan sistem pengereman full air brake empat sirkuit di setiap unitnya.
Selain itu, kata Faustina, bus Mercedes-Benz juga dilengkapi rem tanpa keausan (engine brake).
Rem tanpa keausan itu terdiri dari katup pembocor kompresi (constant throttle) dan katup rem gas buang (exhaust brake flap).
Kata dia, khusus di beberapa model bus Mercedes-benz, dilengkapi dengan rem tambahan yang disebut Retarder.
Ada pula teknologi pengereman yang terbaru yaitu sistem rem elektronik atau EBS (Electronic Brake System).
Sistem EBS tersebut, telah dilengkapi dengan sistem ABS (anti-lock Braking System) dan ASR (Anti Skid Regulation).
“Keselamatan pengemudi dan penumpang merupakan fokus utama DCVI untuk terus berinovasi dalam memajukan transportasi di Indonesia,” pungkas Faustina.***
Penulis: M. Rain Daling
Editor: M. Rain Daling