“Harapannya tidak hanya kota Semarang tapi nantinya implementasi ini bisa dilakukan di kabupaten/kota yang ada pesisirnya,” ujar dia.
“Nantinya ini juga bisa menambah ketahanan pangan yang merupakan salah satu kebijakan bapak Presiden, agar bagaimana daerah ini bisa daulat pangan dan tentunya bisa memberikan kesejahteraan di wilayah masing-masing,” pungkasnya.
Sementara Vina Eka Aristya, Peneliti Pusat Riset Tanaman Pangan, Organisasi Riset Pertanian dan Pangan (ORPP) BRIN sebagai pemulia tanaman menambahkan bahwa jenis padi yang ditanam adalah varietas Biosalin 1 dan Biosalin 2 terdaftar sebagai varietas unggul.
“Rangkaian kerja kolaboratif antara BRIN dan Pemerintah Kota Semarang ditandai dengan penebaran benih padi pada lahan rob di Mangunharjo, Kecamatan Tugu. Upaya kolaboratif ini meliputi pemanfaatan pupuk spesifik yang sesuai di wilayah salinitas dan penggunaan varietas padi Biosalin 1 dan 2 yang telah dilepas serta mendapat ijin edar sejak 2020,” terang Vina.
Sementara itu, salah seorang petani, Mohammad Tahrun berharap ke depannya kelompok tani bisa ikut berkontribusi dalam pembenihan jenis padi bio salin.
“Padi bio salin ini diperbantukan dari BRIN. BRIN kerja sama dengan kita sebagai petani untuk mengembangkan sistem pembenihan. Mudah-mudahan ke depan kita sebagai kelompok tani juga bisa menjadi kontributor untuk pembenihan,” harapnya. (*)
Penulis: Ahmad Rifqi Hidayat
Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps