Padahal, kata Adib, gaji anggota legislatif setelah terpilih tidak bisa menutup biaya politik yang sudah dikeluarkan, apalagi ditambah ada iuran partai, biaya aspirasi konstituen dan biaya-biaya gaya hidup.
Maka tidak menutup kemungkinan, akan melakukan berbagai macam cara dan jalan pintas untuk dapat mengembalikan modal politik sekaligus mempersiapkan untuk biaya politik pemilu berikutnya. (*)
Oleh karena itu Adib menegaskan, tantangan terberat bangsa Indonesai saat ini adalah berjuang melawan budaya money politics dan korupsi.
“Jika dulu kita perang melawan penjajah maka kita sekarang perang melawan bangsa kita sendiri yang menggerogoti nilai-nilai kepahlawannya dengan menjadi pecundang melalui budaya money politics dan budaya koruptif yang dapat merusak kehidupan demokrasi di Indonesia,” tukasnya.
“Money politics dan korupsi ini bahaya laten yang bisa membawa bangsa ini jatuh dalam kebangkrutan. Jangan sampai negara yang sudah didirikan dengan susah payah oleh para pendiri NKRI ini jatuh karena budaya money politics dan korupsi yang merajalela,” tegasnya. (*)
Penulis: Ahmad Rifqi Hidayat