300 SD dan 30 SMP di Batang Diperbolehkan Gelar PTM

Bupati Batang Wihaji saat monitoring pembelajaran tatap muka di SDN Randu 1 Kecamatan Pecalungan belum lama ini.(ANTARA/KORAN LINGKAR JATENG)
Bupati Batang Wihaji saat monitoring pembelajaran tatap muka di SDN Randu 1 Kecamatan Pecalungan belum lama ini.(ANTARA/KORAN LINGKAR JATENG)

BATANG, Lingkar.co – Sebnyak 300 sekolah dasar (SD) dan 30 sekolah menengah atas (SMP) di Kabupaten Batang menyelenggarakan pembelajaran tatap muka (PTM). Ada tiga sekolah yang menerapkan PTM pada hari pertama, yakni  Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1, SDN 2 Randu, dan Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Kecamatan Pecalungan.

“Hari pertama pembelajaran tatap muka pada satuan pendidikan SD dan SMP Kecamatan Pecalungan. Saya apresiasi Desa Pecalungan karena hingga kini warganya tidak pernah ada yang terpapar COVID-19 sehingga mendapat izin melakukan pembelajaran tatap muka,” kata Bupati Batang Wihaji di Batang, Selasa (9/3/2021).

Menurut dia, syarat pembelajaran tatap muka harus sesuai standar operasional prosedur (SOP). Seperti memakai masker, penyediaan sarana atau tempat cuci tangan, alat pendeteksi suhu badan. Selain itu, juga harus ada surat pernyataan dari komite sekolah dan paguyuban kepala sekolah.

Selain itu, kata dia, juga perlu ada pemberlakuan pembatasan jumlah siswa yang belajar agar tidak menimbulkan kerumunan.

“Sekolah menerapkan pembagian siswa yang masuk sekolah secara bergiliran. Sisanya, para siswa masih melaksanakan pembelajaran jarak jauh. Tak hanya itu, materi pembelajaran hanya yang menjadi prioritas dan ada pemadatan waktu,” ungkapnya.

Ia mengatakan pembelajaran tatap muka sebagai alternatif mengantisipasi kejenuhan siswa yang sudah terlalu lama mengikuti pembelajaran jarak jauh.

Png-20230831-120408-0000

“Suasana kebatinan siswa sudah saya pahami. Oleh karena, kami memberikan kebijakan pembelajaran tatap muka bagi wilayah kategori hijau atau zero COVID-19 meski harus tetap mematuhi SOP dan protokol kesehatan ketat,” kata Wihaji.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Batang Achmad Taufiq mengatakan, pihaknya mempersilakan sekolah melakukan pembelajaran tatap muka apabila wilayahnya zero COVID-19.

“Kami akan mengutamakan wilayah yang berzona hijau. Dari 444 SD dan 71 SMP, ada 300 SD dan 30 SMP yang diperbolehkan pembelajaran tatap muka. Kami akan menghentikan kegiatan pembelajaran tatap muka apabila ada siswa yang terindikasi COVID-19,” ungkapnya.(ara/lut)

Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *