REMBANG, Lingkar.co – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang menggelar upacara Peringatan Hari Kartini ke-142, Rabu (21/4).
Acara peringatan tersebut hadir langsung oleh istri Gubernur Jawa Tengah, Hj. Atikoh Ganjar Pranowo, yang berlangsung dari pukul 09.21 WIB-10.30 WIB.
Bertempat di Pendopo Kabupaten Rembang, turut hadir pula dalam acara tersebut, Bupati Rembang Abdul Hafidz, Wabup M. Hanies Cholil Barro’, Dandim 0720/Rembang Letkol Kav Donan Wahyu Sejati, serta Kapolres Rembang AKBP Kurniawan Tandi Rongre.
Baca juga:
Nekat Mudik Ke Karanganyar, Bakal Jalani Tes Swab Antigen
Dalam kesempatan peringatan Hari Kartini Ke-142 tersebut, Atikoh Ganjar menyampaikan, perempuan-perempuan Rembang patutnya berbangga diri.
Pasalnya, di bumi Rembang inilah R.A. Kartini menghabiskan sisa hidupnya dalam memperjuangkan hak-hak perempuan.
Di antaranya hak untuk memperoleh pendidikan, bebas untuk mengaktualisasikan diri, tidak ada paksaan dalam pernikahan, dan kesempatan untuk berkarir di luar, atau tidak melulu harus mengerjakan pekerjaan-pekerjaan rumah.
Baca juga:
Antisipasi Pemudik, Polres Karanganyar Lakukan Penyekatan di Cemoro Kandang
Atas perjuangan R.A. Kartini itu, Atikoh Ganjar berharap agar perempuan secara umum, dan khususnya perempuan-perempuan Rembang bisa mewujudkan cita-cita luhur dari R.A. Kartini tersebut.
“Harapannya, kita mampu mewujudkan cita-cita perjuangan R.A. Kartini di era kini yang banyak sekali tantangannya. Jadilah perempuan yang bisa berdaulat atas dirinya sendiri,” ucap Atikoh Ganjar.
Baca juga:
Sepekan Ramadan, Polisi dan Satpol PP Lakukan Razia Petasan di Sejumlah Wilayah
Tantangan Perempuan di Era Sekarang Justru Lebih Berat
Lebih lanjut, istri orang nomor satu di Jawa Tengah itu membeberkan, bahwa tantangan perempuan di hari ini jauh lebih berat.
Karena selain harus mengoptimalkan buah perjuangan dari R.A. Kartini yang sudah disebutkan di atas, perempuan masa sekarang juga harus memiliki nilai lebih untuk menghadapi arus perubahan zaman.
Terutama sekali, Atikoh menegaskan, perempuan haruslah berani berkarya dan menjadi inspirasi bagi sesama perempuan.
Baca juga:
Polres Sragen Mulai Lakukan Penyekatan di Jalur Lintas Provinsi
“Sejatinya esensi perjuangan R.A. Kartini masih ada sampai sekarang. Hanya konteksnya yang berbeda. Perempuan harus memiliki kuasa atas dirinya sendiri, mampu mengekspresikan cita-citanya, serta bisa menginspirasi banyak perempuan lainnya,” ujarnya.
Oleh karena itu, Atikoh menegaskan bahwa perjuangan perempuan masih belum selesai. Memang saat ini sudah banyak perempuan yang menduduki jabatan strategis di pemerintahan dan sektor publik.
Serta jabatan manajerial lainnya. Selain juga semakin terbukanya kesempatan untuk mengakses pendidikan dan pelatihan dalam bidang ekonomi produktif, bagi perempuan.
Baca juga:
Cek Ujian Tatap Muka, Bupati Hartopo Minta Pengetatan Prokes
Namun, harus disadari juga masih banyak perempuan yang dalam kondisi kurang beruntung. Seperti, perempuan di garis kemiskinan, perempuan kelompok rentan, dan perempuan kepala keluarga.
Juga perempuan penyandang disabilitas dan penyintas HIV/AIDS, perempuan pekerja migran, perempuan korban kekerasan, serta perempuan-perempuan usia muda yang berada di garis kematian dalam proses melahirkan anak.
Perempuan Harus Bergerak Positif dan Poduktif
Menurut Atikoh, deretan wanita di atas tersebutlah yang menurut Atikoh wajib dan harus dituntaskan kemerdekaannya sebagai perempuan.
Baca juga:
Terjerat ITE, Kominfo Minta YouTube Blokir Akun Paul Zhang
“Melihat kondisi itu, maka perjuangan perempuan belum selesai. Permepuan harus mampu terus bergerak ke arah positif dan produktif dalam upaya mewujudkan keadilan kesetaraan gender, mewujudkan kedaulatan atas dirinya,” pungkasnya.
Tidak hanya menggelar upacara, Pemkab Rembang dan Atikoh Ganjar kemudian melanjutkan agenda ziarah ke Makam R.A. Kartini.
Makam tersebut berada di Kecamatan Bulu. Lantas usai berziarah, sekaligus juga membagikan bantuan sembako kepada para pedagang di komplek makam R.A. Kartini, Kabupaten Rembang. (dik/luh)