Banjir Bandang di Flores Timur, 62 Orang Meninggal Dunia

BENCANA ALAM: Banjir bandang dan tanah longsor terjadi di Kupang hingga di Flores Timur, sejak Minggu (4/4). (ANTARA/LINGKAR.CO)
BENCANA ALAM: Banjir bandang dan tanah longsor terjadi di Kupang hingga di Flores Timur, sejak Minggu (4/4). (ANTARA/LINGKAR.CO)

FLORES, Lingkar.co – Akibat banjir bandang di Flores Timur, yang terjadi sejak Minggu (4/4), Sebanyak 62 orang meninggal dunia.  

“Jumlah korban yang meninggal akibat banjir tersebut sebanyak 56 merupakan warga Desa Nelelalamadike Kecamatan Ileboleng dan enam orang lainnya adalah warga Kecamatan Adonara,” ujar Wakil Bupati Flores Timur Agus Payong Boli.

Badan Nasional Penanggulangan bencana (BNPB) mendata 44 orang meninggal dunia dan 24 lainnya masih belum ditemukan dalam bencana banjir bandang tersebut.

Hijau-Minimalist-Ucapan-Selamat-Sukses-Kiriman-Instagram-3

Hingga Senin (5/4) tercatat 256 jiwa warga mengungsi di Balai Desa Nelemawangi dan sejumlah warga lainnya mengungsi di Balai Desa Nelelamadike.

Baca juga:
PKL Grobogan Minta PPKM Tak Diperpanjang

Kesembilan desa yang terdampak banjir bandang di Flores Timur dari empat kecamatan yaitu Desa Nelemadike dan Nelemawangi (Kecamatan Ile Boleng).

Kemudian Desa Waiburak dan Kelurahan Waiwerang (Adonara Timur), Desa Oyang Barang dan Pandai (Wotan Ulu Mado), dan Desa Duwanur, Waiwadan dan Daniboa (Adonara Barat).

Png-20230831-120408-0000

Tercatat kerugian material dari peristiwa tersebut berupa 17 unit rumah hanyut, 60 unit rumah terendam lumpur, dan lima jembatan putus.

Badan Penanganan Bencana Daerah (BPBD) setempat masih terus melakukan pendataan dan verifikasi dampak korban maupun kerusakan infrastruktur.

Dalam proses penanganan darurat bencana tersebut, BPBD terkendala akses utama menuju daerah banjir haruslah melalui penyebrangan laut.

Baca juga:
Kemensos Tegaskan Penyaluran BST Tak Diperpanjang

Sedangkan sejak Minggu (5/4) kondisi sekitar lokasi tersebut sedang turun hujan lebat, juga angin dan gelombang yang membahayakan pelayaran kapal.

Selain itu untuk mengevakuasi korban yang tertimbun lumpur, BPBD masih terkendala alat berat, Hal ini menyebabkan hingga kini korban masih belum bisa terevakuasi. (ara/luh)

Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *