AMSTERDAM, Lingkar.co – Pemerintah Belanda mengeluarkan pernyataan pada Minggu (14/3), yang menyatakan akan menyetop penggunaan vaksin Covid-19 AstraZeneca hingga tanggal 29 Maret sebagai langkah antisipasi.
Seblumnya di negara lain seperti Denmark dan Norwegia juga telah melaporkan adanya potensi efek samping yang serius. Dari penggunaan vaksin Covid-19 AstraZeneca.
Hal inilah yang membuat pemerintah Belanda mengeluarkan pernyataan penghentian sementara vaksin yang berasal dari Inggris tersebut. Tiga tenaga kesehatan di Norwegia yang baru saja mendapatkan vaksin Covid-19 kini dirawat di rumah sakit karena perdarahan. Penggumpalan darah dan kadar trombosit yang rendah, seperti otoritas kesehatan Norwegia sampaikan pada Sabtu (13/3).
Kementerian Kesehatan Belanda menyatakan, belum adanya kasus yang serupa terjadi di Belanda, seperti yang telah terjadi di Denmark dan Norwegia. Pihaknya juga tengah menunggu hasil penyelidikan Badan Pengawas Obat Eropa (EMA).
“Kami tidak dapat membiarkan keraguan soal vaksin tersebut. Kami harus memastikan bahwa semuanya sesuai, sehingga cukup bijaksana untuk menghentikan (penggunaan vaksin) saat ini,” ujar Menteri Kesehatan Belanda Hugo de Jonge.
Pekan lalu, pemerintah Belanda mengatakan bahwa tidak ada alasan untuk menghentikan penggunaan vaksin tersebut. Menyusul laporan kasus penggumpalan darah pada sejumlah penerima vaksin.
EMA dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan tidak ada indikasi bahwa kasus-kasus ini akibat vaksinasi. Dan pihak AstraZeneca juga mengatakan bahwa tidak ada bukti risiko peningkatan trombosis vena dalam dari vaksin buatannya. (ara/luh)
Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps