SURAKARTA, Lingkar.co – Hujan deras yang hampir seharian penuh membuat Sungai Bengawan Solo tak mampu menampung debit air. Akibatnya daerah-daerah di sepanjang bantaran sungai Bengawan Solo diterjang banjir Kamis (4/2/2021).
Tiga wilayah diantaranya Kelurahan Semanggi, Kelurahan Sangkrah dan Kelurahan Kampung Sewu terendam air dengan ketinggian bervariasi. Paling tinggi terletak di bantaran Kampung Sewu, yang sejak Rabu (3/2/2021) ) Malam mecapai 80 sentimeter.
Ketua Sibat PMI Kampung Sewu Budi Utomo mengatakan, air Sungai Bengawan Solo mulai naik sejak hari Rabu (3/2) pukul 18.00 WIB. Pada pukul 21.00 air mulai masuk ke pekarangan warga.
“Tidak berselang lama, pukul 21.40, air mulai masuk ke rumah warga. Setelah pukul 23.10, air semakin bertambah setiap jamnya hingga mencapai top level pada pukul 03.00 hingga 06.00 kesesokan harinya pada Kamis (4/2), dengan tinggi mencapai 80cm,” ujar Budi.
Dirinya juga mengatakan, hingga pukul 10.00 pagi, air masih menggenang, hanya berkurang 30cm menjadi diangka 50cm. “Biasanya cuma 12 jam maksimal. Kalau ini malah lebih dari 12 jam, airnya seperti diam tidak bergerak,” imbuhnya.
Lurah Kampung Sewu Iwan mengatakan, terdampak banjir sudah menjadi hal biasa. Karena memang keputusan mereka yang memilih untuk tetap tinggal di bantaran sungai.
“Sebenarnya dulu sudah ada relokasi dari Pemkot Solo, tapi ya tidak semua warga mau pindah,” ungkap Iwan.
Warga Kampung Sewu Sekar Pratiwi mengaku, sudah biasa mengalami banjir. Dirinya dan warga yang lain juga sudah mempersiapkan tempat evakuasi tersendiri untuk barang mereka. “Kan sudah menjadi kebiasaan setiap tahunnya, hanya saja yang kali ini lumayan lama surutnya,” tutur Sekar.(luh/lut)
Sumber: Koran Lingkar Jateng
Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps