SEMARANG, Lingkar.co – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo turun langsung mengedukasi sejumlah pemilik warung di Kota Semarang, kemarin. Hal itu terkait dengan penerapan protokol kesehatan (protkes) saat pandemi COVID-19.
Sambil olahraga bersepeda, Ganjar melakukan sidak ke sejumlah warung yang ada di Kompleks Pujasera Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) serta beberapa warung di Jalan Jolotundo, Kota Semarang. Di tempat-tempat itu, Ganjar dengan sabar mengedukasi pemilik dan pembeli untuk ketat menerapkan protokol kesehatan guna mencegah meluasnya penyebaran COVID-19.
Ganjar meminta semua pemilik warung untuk melakukan penataan dengan mengatur tempat usahanya masing-masing. Satu meja dibatasi hanya boleh diduduki untuk dua atau maksimal tiga orang dan cara duduknya pun tidak boleh berhadap-hadapan, melainkan harus mengyilang.
Ganjar bahkan sengaja membawa selotip untuk ditempelkan sebagai tanda silang di meja atau kursi warung-warung yang dikunjunginya. Hal itu bertujuan untuk memberikan contoh bagaimana penataan yang benar di warung agar semuanya bisa berjalan aman.
“Ini dikasih tanda silang, yang ada tandanya tidak boleh diduduki, pedagangnya mengingatkan, pembelinya tidak boleh duduk di tempat yang diberi tanda silang. Ini saya kasih contoh satu meja, nanti lainnya diselesaikan sendiri,” kata Ganjar dalam Bahasa Jawa.
Tidak hanya memasang tanda silang dengan selotip, Ganjar juga dengan sukarela mengangkat kursi-kursi milik pedagang guna memberikan contoh bagaimana penataan yang benar. Hal itu dilakukan Ganjar saat sidak di Soto Ayam Jolotundo Kota Semarang karena saat datang, warung soto penuh pelanggan dan makan dengan jarak yang berhimpitan.
“Ini kalau jaraknya begini, bahaya. Harus ditata, caranya kursinya dikurangi. Ayo saiki, sini saya bantu,” ujar Ganjar sambil mengangkat kursi-kursi yang ada di warung itu.
Ganjar menegaskan dirinya tidak melarang warung untuk tetap buka asal protokol kesehatan benar-benar diterapkan. Selain itu, pemilik warung diminta tegas mengingatkan pembeli yang abai pada protokol kesehatan.
“Demi menjaga bersama, kalau warungnya kecil dan sudah penuh, pemilik tolong jangan mempersilakan tamu baru masuk. Bisa juga kursinya ditata di depan warung atau pinggir jalan agar pembeli tetap bisa jajan. Saya izinkan asal tidak mengganggu arus lalu lintas,” terangnya.
Selain sidak warung, Ganjar juga berkeliling ke sejumlah pasar tradisional dan kampung-kampung dengan bersepeda. Ia mengedukasi masyarakat agar tertib melaksanakan protokol kesehatan. (ara/pal/aji)
Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps