Usai diserahkan kepada juru kunci Gunung Lawu, Ubo rampe Labuhan Gunung Merapi akan disemayamkan terlebih dahulu di Padepokan Nano Tawangmangu.
“Kami ada 6 abdi dalem yang resmi diutus untuk membawa ubo rampe. Namun ada pula abdi dalem dari bagian lain di kraton yang ikut serta,” kata KRT Rinta Iswara.
Sementara itu, Camat Tawangmangu, Rusdiyanto mengatakan, abdi dalem juru kunci Gunung Lawu akan melanjutkan proses Labuhan Gunung Lawu ini Senin (15/3/2021). Sementara abdi dalem Kraton Yogyakarta pulang.
“Sebelum Subuh sudah berangkat. Harapannya saat Dhuhur atau kalau tidak Ashar sudah selesai. Sehingga saat turun gunung tidak sampai malam,” kata Rusdiyanto.
Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Karanganyar, Titis Sri jawoto mengungkapkan, tradisi Labuhan Lawu ini merupakan bagian dari titik hubung yang besar antara Kraton Jogja dan Karanganyar.
“Berdirinya Kraton Jogja berasal dari Perjanjian Giyanti di Karanganyar. Istri permaisuri Hamengku Buwono I itu dari Karanganyar. Karanganyar harus memanfaatkan hal ini karena Jogja itu wilayah pariwisata kedua setelah Bali. Jadi kalau memanfaatkan kunjungan Jogja kita sinergikan dengan Karanganyar tentu menguntungkan,” kata Titis.(jok/lut)