Bertahan 55 Juta Tahun, Badak Putih Utara Punah

ILUSTRASI: Badak Putih Utara (Ceratotherium simun cottoni) yang telah bertahan hingga 55 juta tahun di planet bumi resmi punah. (ISTIMEWA/LINGKAR.CO)
ILUSTRASI: Badak Putih Utara (Ceratotherium simun cottoni) yang telah bertahan hingga 55 juta tahun di planet bumi resmi punah. (ISTIMEWA/LINGKAR.CO)

Lingkar.co –  Badak Putih Utara (Ceratotherium simun cottoni) yang telah bertahan hingga 55 juta tahun di planet bumi resmi punah.

Badak putih ini sudah pernah terancam punah pada Maret 2018 lalu. Saat itu seekor badak jantan bernama Sudan yang berumur 45 tahun mati, dan hanya menyisakan dua ekor badak betina saja.

Dua badak yang masih bertahan hingga saat ini adalah anak dan cucu Sudan, yang bernama Najin (31) dan Fatu (20).

Baca juga:
Pastikan Warga Kudus Dapat Pelayanan Baik, HM. Hartopo Kunjungi Tempat Isolasi Terpusat di Donohudan

Meski hanya tersisa dua ekor saja, upaya pelestarian hewan purbakala tersebut juga dilakukan oleh peneliti.

Proses pelestaraian tersebut dengan melakukan fertilisasi in vitro atau biasa di kenal sebagai IVF.

Para peneliti sengaja melakukan konservasi sperma badak jantan terakhir, Sudan. Kemudian menyuntikkannya ke sel telur badak betina yang tersisa, agar species langka ini bisa bertahan.

Baca juga:
Akibat Ledakan Gas, Satu Rumah Ludes Terbakar

Para peneliti melakukan penelitian di University of Oxford, dengan menggunakan jaringan ovarium dari badak betina yang telah mati untuk menumbuhkan  banyak telur agar dapat membantu pembuahan.

Segala Upaya Penyelamatan Hewan Purba Tersebut Dilakukan

Peneliti di OI Pejeta Conservacy di Kenya juga sempat berencana menyelamatkan badak putih utara dari kepunahan.

Dengan cara memanen sel telur milik Najin dan Fatu, yang kemudian sel telur tersebut akan di buahi dengan inseminasi artifisial.

Baca juga:

Bupati Ajak Sukseskan “Gerakan Grobogan Sehari di Rumah Saja”

Menggunakan sperma beku milik badak jantan Suni dan Sudan. Namun karena Najin dan Fatu adalah keturunan Sudan, maka hal tersebut dianggap mustahil berhasil karena keturunannya akan terlahir cacat.  

Namun dari upaya tersebut, badak putih utara tidak kunjung berkembang biak, hingga pada akhirnya badak ini punah di awal juni lalu.

Ukuran badak ini mencapai 3,6 meter dengan berat mencapai 3,5 ton per ekornya. Badak putih utara ini disebut lebar karena mulutnya yang bisa terbuka lebar untuk memamah rumput yang hewan tersebut makan.

Baca juga:

Dorong Industri Perhotelan Kembangkan Produk UKM

Badak putih utara tersebut telah bertahan 55 juta tahun lamanya di bumi, mereka bertahan dari zaman es, gempa dahsyat, dan hantaman meteor besar.

Hingga akhirnya saat ini mereka harus punah, karena keserakahan hidup manusia sendiri yang telah melakukan perburuan dan merusak habitat badak putih utara tersebut. (luh)