SEMARANG, Lingkar.co – Ketua Bidang Organisasi PMI Jawa Tengah, Prof. Dr. FX. Adji Samekto, SH, MH ada tiga isu kemanusiaan yang menjadi perhatian dunia saat ini.
Ia sebutkan hal itu dengan istilah 3C, yakni Conflict (Konflik), Covid (Covid-19), Cloud change (perubahan iklim)
“Konflik, Covid, dan perubahan iklim. Nah, yang jadi perhatian PMI sekarang ini pada perubahan iklim,” kata Prof. Adji.
Prof. Adji mengatakan hal itu saat mewakili Ketua PMI Jawa Tengah, Sarwa Pramana untuk membuka kegiatan Musyawarah Kerja PMI Kota Semarang di Lt. 4 gedung Unit Donor Darah PMI Kota Semarang, Jumat, (3/2/2023) siang.
Perubahan iklim saat ini, lanjutnya, berpotensi pada adanya bencana banjir, tanah longsor, dan wabah seperti demam berdarah dengue (DBD).
“Kemarin bagus untuk penanganan banjir di kota Semarang, barusan juga disampaikan tentang bahaya demam berdarah dengue,” ujarnya.
Terkait pengembangan eksistensi PMI, ia mengingatkan Output dan Outcame yang perlu dibahas dalam musyawarah kerja PMI Kota Semarang.
“Kami menyambut positif Musyawarah Kerja ini. Harapan kami, Output yang terukur, jelas dan bisa diapilkasikan,” ujarnya.
Sedang Outcame yang ia maksudkan, Prof. Adji mengatakan meningkatnya perhatian masyarakat terhadap PMI sebagai salah satu indikatornya.
“Masyarakat meningkat rasa handarbeni-nya terhadap PMI, ” ingatnya.
Ia juga mengingatkan tiga hal dalam berorganisasi, yakni penguatan struktur kelembagaan, ketaatan pada peraturan, dan budaya kerja.
“PMI bisa bertahan karena berpegang teguh pada 7 prinsip gerakan,” tandasnya.
Ia lantas memaparkan, harus ada peningkatan keterampilan sumber daya manusia yang terus mampu berdaptasi dengan perkembangan zaman. Juga sadar peraturan perundangan.
“Budaya kerja yang baik dimulai dengan saling dukung. Ada kesatuan dalam korps. Ini bisa terbentuk dengan adanya komunikasi yang baik,” pesannya.
Sebelumnya, Ketua Palang Merah Indonesia, DR. dr. Awal Prasetyo mengatakan, tantangan saat ini, yakni wabah DBD.
Ia lantas mengungkapkan pengalaman anak didiknya yang menjadi dokter jaga beberapa waktu lalu.
“Jaga agar tidak muncul bencana kesehatan. Cerita anak saya yang jaga di IGD (instalasi gawat darurat). Pagi datang masih senyum, sore sudah meninggal. Ini bahayanya demam berdarah,” ungkapnya.
Penulis: Ahmad Rifqi Hidayat
